Scroll untuk baca artikel
SUMENEP EXPOSE

Menghidupkan Kembali Gagasan Wisata Kota Tua Kalianget

85
×

Menghidupkan Kembali Gagasan Wisata Kota Tua Kalianget

Sebarkan artikel ini
Benteng Belanda mempertegas identitas Kota Tua di Kalianget, Sumenep, Madura, Jawa Timur. Foto: duniaku-aida.blogspot.co.id

MADURA EXPOSE–Gagasan wisata kota tua Kalianget yang digagas dinas Pariwisata Sumenep tahun 2009 lalu memang menarik. Gagasan wisata ini menambah jumlah konsep wisata sebelumnya di Sumenep yaitu wisata ziarah, wisata sejarah dan wisata alam.

Selama ini Sumenep memang kental dengan wisata ziarah seperti masjid Jami’, makam Asta Tinggi dan makam sejumlah wali di beberapa tempat di Kabupaten Sumenep. Wisata alam pantai Lombang dan Slopeng juga menambah eksotika wisata Sumenep. Lainnya adalah wisata sejarah berupa keraton dan museum Sumenep. Sayang, gagasan wisata kota tua Kalianget makin redup dan tidak bergairah di masyarakat.

Gagasan wisata kota tua menjadi kelengkapan sendiri terhadap wisata sejarah, ziarah dan alam yang selama ini sudah berjalan. Gagasan wisata kota tua, paling tidak menggambarkan betapa luas eksotika Sumenep kontemporer yang berasal dari warisan masa lalu.

Gagasan wisata kota tua pada dasarnya merupakan upaya untuk mendayagunakan situs-situs kuno warisan Belanda yaitu kawasan pabrik garam dan sekitarnya serta pelabuhan lama Kalianget. Wisata kota tua Klaianget dari sisi pariwisata memiliki dua daya tawar sekaligus.

Pertama, daya tawar kepada turis asing yang menggemari situs-situs kuno bernuansa nostalgia Kolonialisme. Selama ini, memang terdapat kelompok turis Belanda yang menyukai situs klasik warisan leluhurnya masa kolonial dulu seperti misalnya wisata lokomotif kuno Ambarawa yang masih eksis sampai saat ini.

Wisata kota tua dapat ditawarkan pada turis kelompok ini. Adapun daya tawar kedua adalah bahwa kota tua dilewati rute wisata ziarah menuju Asta Sayyid Yusuf di pulau Poteran. Konsep wisata kota tua dapat dipadukan dengan konsep wisata ziarah.

------------------------