MADURAEXPOSE.COM— Kisruh acara inbox SCTV di Lapangan Gor A.Yani beberpa waktu lalu masih terus bergulir. Tak hanya aktivis Mahasiswa dan LSM, kalangan Legislatif di DPRD Sumenep juga mulai menyoroti persoalan tersebut karena kegiatan tersebut diduga sarat dengan kepentingan pragmatis dengan sumber dana yang perlu diusut tuntas.
“Acara inbox SCTV yang digelar oleh segelintir pejabat Pemkab Sumenep ini perlu diusut tuntas sumber dananya dari mana. Kegiatan tersebut sangat mencurigakan karena menyerobot program milik Disbudparpora. Sementara dinas terkait tidak dilibatkan,” ujar Imam Syafii, salah aktivis yang tergabung dalam Kaukus Labang Mesem, Rabu Malam 23 Nopember 2016.
Sempat beredar kabar, jika konser Inbox SCTV yang sempat meliburkan siswa agar ikut meramaikan acara tersebut, disinyalir kepentingan pihak tertentu yang memiliki kedekatan tersendiri dengan pejabat Pemkab.
“Isu yang berkembang sebelumnya, acara inbox SCTV di Sumenep itu hanya lobi seseorang yang memanfaatkan kedekatan khusus dengan Bupati. Nah, orang inilah yang membuat kontrak tanpa terlebih dahulu berkoordinasi dengan pihak Pemkab. Akhirnya beberapa kepala dinas menolak untuk acara itu karena dinilai tak jelas,” tandasnya.
Anhenya lagi, acara tersebut malah mendompleng salah satu program milik Disbudparpora Sumenep yang sudah dirilis sebelumnya, yakni Visit Sumenep Year 2018.
“Visit Sumenep Year 2018 itu jelas programnya Disbudparpora dan Bupati Sumenep. Tapi kenapa panitia Inbox SCTV kok mencatut program itu,” pungkasnya lagi.
Sementara Sufianto, Kepala Disbudparpora Sumenep saat dikonfirmasi membearkan jika Visit Sumenep Year 2018 itu program yang sudah dirilis sebelumnya.
” Visit Sumenep Year 2018 itu program pariwisata yang sudah kami konsep secara matang. Heran juga kalau kemudian ada yang mengangkatnya diacara inbox diluar kewenangan kami, ” ujarnya saat ditemui di ruang keranya kemarin.
Untuk diketahui, acara live inbox SCTV yang mengusung tema Mengawali kunjungan wisata 2018 atau visit Sumenep Year 2018 itu digelar tanpa melibatkan dinas terkait yakni Disbudparpora Sumenep.
Bahkan panitianya melibatkan Kepala Diskominfor sebagai penanggung jawab. Sedangkan pendanaan dibebankan kepada Direktur BPRS Bhakti Sumekar.
Acara itu digelar pada di GOR A Yani Sumenep, Madura, Jawa Timur pada hari Sabtu (12/11/2016) dan Minggu
Sementara Yayak Nurwahyudi berkali-kali dikonfirmasi malah memilih tutup mulut dan enggan memberikan keterangan. (13/11/2016) . [Ferry Arbania]