Maduraexpose.com- Pada masa perjuangan ada sosok yang memiliki target masyhur saja, tetapi ada juga memilih jalan keluhuran. Salah satu, yang memilih jalan keluhuran itu adalah Djohan Sjahroezah.
“Beliau adalah sosok yang memilih jalan keluhuran. Keluruhan budi, karya dan pikiran untuk bangsa dan negara,” kata Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa usai menjadi keynote speaker peluncuran buku “Kesabaran Revolusioner Djohan Sjahroezah, Pejuang Kemerdekaan di Bawah Tanah” di Gedung Perintis Kemerdekaan, Jalan Proklamasi No. 56 Jakarta,
Mensos Khofifah mengatakan, mereka yang memilih jalan keluhuran itu biasanya para ideolog, filsuf dan para pemikir besar bangsa. Tentu saja hal ini menjadi pelajaran berharga bagi generasi bangsa mendatang.
“Generasi bangsa membutuhkan sosok seperti ideolog, filsuf dan pemikir besar dengan keluhuran budi, karya dan pikirannya,” ujarnya.
Menurut Mensos Khofifah, selain dikenal sebagai pejuang di bawah tanah, Djohan Sjahroezah juga seorang pelaku di bidang ekonomi, salah satunya membuat membuat kilang minyak di Wonokromi, Surabaya hingga ke Cilacap, Jawa Tengah.
“Beliau banyak berkontribusi dan berjuang di Surabaya dengan membangun kilang minyak dengan pipa-pipanya hingga ke Cilacap,” ungkapnya.
Mensos Khofifah mengajak, saat ini siapa saja bisa mengusulkan untuk mendapat gelar pahlawan dengan mengikuti prosedur yang diusulkan masyarakat kepada Tim Peneliti, Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD) provinsi/kabupaten/kota, kemudian diteruskan ke Tim Peneliti, Pengkaji Gelar Pusat (TP2GP), serta terakhir akan dibahas di tingkat Dewan Gelar.
“Perintis kemerdekaan tentu saja berbeda dengan gelar pahlawan, karena masing-masing memiliki aturan yang sudah jelas, ” katanya.
(RIA/HF/RRI)