Scroll untuk baca artikel
Hot Expose

Ketum FPM Ajak Pemuda Merebut Kembali Kekayaan Madura

Avatar photo
238
×

Ketum FPM Ajak Pemuda Merebut Kembali Kekayaan Madura

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi

Sumenep (Madura Expose) – Pulau Madura yang membentang dari Kabupaten Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah. Baik dalam aspek pertambangan, pertanian, dan hasil-hasil kelautan.

Ketua Umum Front Pemuda Madura (FPM), Asep Irama mengatakan bahwa tanggung jawab pemuda Madura sangat sentral dalam memecahkan masalah ke-Maduraan, di tengah melimpah ruanhnya potensi sumber daya alam yang ada di Madura.

Asep mencontohkan, tugas pemuda Madura ke depan adalah merebut kembali kekayaan alam Madura yang sudah sekian lama dijarah dan dinikmati oleh investor asing, misalnya.

“Kenapa masyarakat Madura menjadi gemar merantau dan mencari pekerjaan ke daerah lain, sedangkan Madura punya potensi yang sangat besar dalam semua aspek, baik dalam aspek pertanian, kelautan, dan migas. Karena pemerintah daerah masih gagal dalam mewujudkan pembangunan Madura yang berorientasi kepada peningkatan kualitas kesejahteraan,” kata Asep dalam dialog publik ‘Telaah Kritis Terhadap Kompleksitas Masalah Ke-Maduraan Menuju Madura Berkemajuan’ yang diselenggarakan Front Pemuda Madura (FPM) di Desa Bluto, Kecamatan Bluto, Sumenep, Jawa Timur.

Selain itu, Asep juga menyinggung beragam masalah yang terjadi di Madura. Mulai dari masih sulitnya masyarakat, terutama masyarakat kepulauan dalam mendapatkan layanan kesehatan yang baik.

“Dari dulu pemerintah daerah sudah menyadari jika masyarakat (kepulauan) sangat sulit dalam mendapatkan layanan kesehatan yang berkualitas, tapi pemerintah daerah tidak pernah tergerak dalam menambah tenaga medis yang ditugaskan di daerah kepulauan,” jelas mahasiswa salah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta ini.

Termasuk juga, lanjut Asep, masyarakat Madura masih lekat dengan streotype suka carok, keras kepala, dan hobi merantau.

“Madura itu madunya Indonesia. Semuanya ada di Madura. Tetapi masalahnya, pemerintah daerah masih setengah hati dalam mengelola potensi Madura untuk kepentingan pemecahan masalah pembangunan,” terang Asep.

Oleh karena itu, Asep mengajak seluruh pemuda Madura bersama-sama berhimpun dan merebut kembali kandungan sumber daya alam yang sudah dimiliki oleh para investor asing.

“Pemuda adalah palang pintu terakhir dalam menyelamatkan masa depan Madura. FPM adalah salah satu instrumen perjuangan pemuda Madura dalam merebut kembali kekayaan bumi Madura untuk kedaulatan Madura,” jelas Asep dengan berapi-api.

Hadir pula jajaran Koordinator Wilayah FPM Malang, Surabaya, Madura, dan Jogjakarta serta tokoh masyarakat, mahasiswa Madura lintas perguruan tinggi, dan aktifis Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).

[mex/tim]