Maduraexpose.com— Tiga tahun kepemimpinan Bupati Sumenep Achmad Fauzi mendapat sorotan tajam dari Ketua Umum HMI Cabang Sumenep M. Shohir melalui tulisannya yang diunggah media berjudul “Bupati Salah Kaprah”.
Menurutnya, kondisi perekonomian di Kabupaten Sumenep terkesan bertambah buruknya sistem (tata kelola) pemerintahan di Kota Keris, termasuk makin eksplisitnya sentimen dari publik terhadap Bupati Sumenep.
“Sejumlah kondisi yang menjadi keprihatinan adalah kerapuhan dalam menangkis tudingan Sumenep sebagai daerah miskin ekstrim tak teratasi berujung pada pertanyaan tentang kemampuan manajerial pemimpin daerah.” demikian Ketua Umum PC HMI Sumenep M. Shohir dilansir Maduraexpose.com, Rabu 21 Februari 2024.
Pihaknya menilai, belum tuntasnya persoalan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Sumenep tersebut, harapan masyarakat terhadap kepemipinan Bupati Fauzi dengan tagline “Bismillah Melayani” seolah terkikis dan semakin pupus.
“Bagaimana tidak, dalam dua tahun menjabat, Bupati Achmad Fauzi sudah
mulai salah kaprah, berbicara bukan atas kepentingan rakyat, tidak mampu menjadi representasi rakyat Sumenep yang diharapkan mampu menjadi solusi atas persoalan rakyatnya secara keseluruhan.” ujarnya menambahkan.
M Shohir menggambarkan lebih detail, sejak awal masyarakat Sumenep sangat berharap kehadiran Achmad Fauzi sebagai Kepala Daerah akan mampu membawa perubahan yang signifikan terhadap perekonomian masayrakat.
Selain itu, kata Shohir, dari tangan Bupati Fauzi diharapkan lahir kebijakan yang murni atas kepentingan rakyat dan membawa solusi bagi masyarakat di Kabupaten Sumenep.
“Namun yang terjadi adalah sebaliknya, banyak kebijakan dan penyampaiannya carut-marut, belum lagi soal jumlah tunting yang sepenuhnya belum teratasi dan mata rantai kemiskinan tak terputuskan,” imbuhnya.
M Shohir juga menyinggung soal reaktivasi transportasi kereta api dari Kalianget Sumenep sampai ke kamal Bangkalan.
Gagasan Bupati Fauzi itu oleh M. Shohir dinilai seolah sekedar “gimmick” untuk meyakinkan sejumlah menteri yang saat itu menjelang kontestasi Pemilu 2024.
“Ide soal reaktiviasi jalur kereta api yang dilontarkan Bupati Fauzi hanya memberi kesan (seolah-olah) Ketua DPC PDI Perjuangan Sumenep itu sosok paling perduli terhadap masyarakat pulau Madura. Sampai public dibuat bertanya-tanya, Achmad Fauzi Bupati Sumenep ataukah Bupati Pulau Madura?” imbuh M.Shohir.
Ketum HMI Sumenep ini mencermati persoalan infrastruktur di otonominya Bupati Sumenep sendiri masih belum teratasi sepenuhnya, namun sudah melebar pada wacana reaktivasi jalur kereta api.
“Persoalan infrastruktur diotonominya sendiri belum beres kok malah dengan bangganya mengusulkan sesuatu hal yang sebenarnya bukan wewenangnya dan cakupannya lebih luas.” tandasnya.
Ketum HMI Sumenep menilai Bupati Fauzi senang bermain diluar domainnya. Reaktifasi kereta api bukan tidak penting untuk kemajuan Sumenep.
“Namun untuk saat ini masih bukan waktunya digaungkan oleh Bupati Fauzi, apalagi sampai bersurat kepada Presiden Republik Indonesia. Karena ketika dihadapkan terhadap kondisi Sumenep, transportasi kereta bukanlah kebutuhan yang pertama dan paling utama.” Tutup M.Shohir Ketum PC HMI Sumenep.
Terkait Reaktiviasi kereta ini, Bupati Fauzi memastikan pihaknya terus berupaya memperjuangkan kesejahteraan masyarakat Madura.
“Reaktivasi jalur kereta itu bagian dari perjuangan panjang, muaranya adalah demi kesejahteraan masyarakat Madura,” kata Bupati Fauzi dalam keterangan tertulisnya yang disadur dari detikNes terbitan Sabtu 29 Juli 2023.
Sebelumnya Bupati Fauzi melalui sejumlah media mengatakan kalau dorongan untuk reaktivasi jalur kereta api di Madura bukanlah untuk masyarakat Sumenep saja.
Lebih dari itu, dorongan menghidupkan kembali jalur kereta api itu untuk masyarakat Madura.
“Ini bukan kepentingan pribadi hanya kebetulan saja yang menyuarakan itu Bupati Sumenep, bupati di ujung paling timur Madura. Sehingga persepsinya keinginan Bupati Sumenep yang paling getol karena paling timur, dia berpikir masyarakatnya.
Ya itu kan persepsi, sah-sah saja. Tapi saya tidak berpikir khusus masyarakat saya, saya berpikir ini untuk Madura. Hanya kebetulan yang menyampaikan Bupati Sumenep,” ungkap Fauzi dalam Webinar Online pada Kamis 4 Mei 2023 silam. (*)
Sumber:—–
Editor: ferry Arbania