Sumenep (MaduraExpose.com) – Setelah tertunda beberapa hari, rapat paripurna penetapan pimpinan DPRD Sumenep priode 2014-2019 akhirnya digelar Pagi tadi, Kamis (9/20/2014).
Sayangnya, agenda penting ini tak dihadiri oleh ketua DPRD sementara.
Tak hanya ketua DPRD sementara yang absen puluhan anggota dewan terlihat menyisakan kursi kosong diruang Graha Paripurna.
Hanafi, Wakil Ketua DPRD sementara menjelaskan, dirinya terpaksa memimpin rapat paripurna, karena Ketua DPRD sementara, Abrori Mannan berhalangan hadir karena berbarengan dengan acara yang sudah terjadwal sebelumnya.
“Kemarin Pak Abrori telpon saya harus menghadiri walimatul arsy.Jadi tidak bisa memimpin paripurna hari ini di Guluk-Guluk”, ujar Hanafi, usai memimpin rapat paripurna, Kamis (9/10/2014).
Dijelaskan Hanafi, meski tanpa dihadiri Ketua DPRD sementara, rapat paripurna tetap bisa dilaksanakan karena dalam pimpinan bersifat kolektif kolegial.
“Artinya, Ketika tidak ada ketua ya wakil. Ketika tidak ada wakil ya wakil satunya lagi. Khan ada tiga wakil. Cuma karena masih ada satu wakil,ya terpaksa saya yang memimpin paripurna”, imbuhnya.
Rapat paripurna hari ini, diakuinya, berjalan sesuai prosedural setelah adanya permintaan dari anggota DPRD secara administratif dan mengacu pada PP Nomor 16 tahun 2014. Seluruh calon pimpinan yang memenuhi syarat harus mengantongi rekomendasi dari pimpinan pusat .
“Dan alhamdulillah 4 partai yang berhak mengusung pimpinan semuanya sudah terpenuhi. Tinggal setelah ini kita akan kirimkan ke Gubernur Jawa Timur untuk mendapatkan peresmian melalui bupati Sumenep”, imbuh politisi senior dari Partai Demokrat ini.
Pihaknya menambahkan, senyampang SK peresmian pimpinan definitif belum keluar, maka kendali di DPRD masih kewenangan pimpinan sementara dalam melaksanakan tugas ke-dewan-an.
“Nah, baru setelah SK pimpinan definitif keluar, mak tahap berikutnya kita laksanakan pelantikan pimpinan DPRD. Setelah itu, baru masuk ke pembentukan alat kelengkapan dewan”, terangnya lebih rinci.
(fer)