Sumenep, Maduraexpose.com–Masih ingat nama Haris Yondi, seorang siswa pilot dari Merpati Pilot School (MPS) yang tewas mengenaskan setelah beberapa menit Take Off atau terbang meninggalkan landasan terbatas di Bandara Trunojoyo Sumenep, Madura, Jawa Timur pada Jum’at 19 September 2014 silam.
Kondisi itu membuat sebagian masyarakat menjadi trauma menggunakan jasa penerbangan perintis meski sudah diresmikan oleh Busyro Karim yang saat itu masih menjabat sebagai Bupati Sumenep priode 2010-2015.
Akibat insiden tersebut, Haris Yondi yang merupakan siswa penerbangan yang saat itu menerbangkan sebuah pesawat latih milik PT Merpati Nusantara Airlines. Pesawat itu jatuh di areal persawahan sekitar 1 kilometer dari Bandara Trunojoyo Sumenep.
“Selain kami trauma dengan adanya siswa pilot yang tewas dekat Bandara Trunojoyo, kami sekeluarga sangat trauma. Jadi untuk ke Surabaya maupun Banyuwangi, kami lebih merasa nyaman dengan menyewa mobil rental saja atau mending naik bus”, terang Zainal, Warga Pasongsongan, Sumenep, Madura saat berbincang dengan Maduraexpose.com.
Sekedar mengingatkan, penerbangan pertama pesawat perintis Bandara Trunojoyo diresmikan Bupati Sumenep pada Hari Sabtu 2 Mei 2015 lalu. Kendati sudah diresmikan, minat masyarakat setempat yang memanfaatkan jasa penerbangan domestik tersebut sangat mengecewakan karena kurang diminati.
(fer/mex)