Scroll untuk baca artikel
Hot Expose

Dinilai Tak Becus Tangani Kasus Toni, Polres Sumenep di Demo

Avatar photo
301
×

Dinilai Tak Becus Tangani Kasus Toni, Polres Sumenep di Demo

Sebarkan artikel ini

Sumenep (Madura Expose)—Merasa kecewa terhadap penanganan kasus penyiksaan terhadap anak usia dibawah umur, yakni Ahmad Fahrul Futoni alias Toni (16) salah satu siswa kelas 2 IPA di SMA Negeri 2 Sumenep, Madura, Jawa Timur.

Effendy, Korlap aksi dari LSM Lidik Hukum & HAM dalam orasinya mengatakan, kedatangannya ke Polres Sumenep untuk menanyakan keseriusan penyidik Polres dalam menangani kasus penganiayaan berencana dengan cara menggoreng tangan korban.

“Kami datang kesini untuk mendesak penyidik kepolisian yang belum menetapkan seluruh pelaku penganiayaan terhadap Toni. Sudah jelas, otak pelakunya oknum pengacara. Apakah polisi takut membela korban karena dari keluarga miskin?”, ujar Effendy didepan ratusan aparat kepolisian yang berjaga ketat menutup akses pintu masuk Mapolres Sumenep, Senin (25/1/2016).

Aktivis yang lebih karib dipanggil Pepeng ini meminta seluruh aparat kepolisian untuk buka mata hati dan nurani terhadap kasus yang menimpa Toni, yang saat ini terancam mengalami cacat seumur hidup.

“Kenapa polisi sangat lamban menangkap para pelaku kejahatan yang telah menggoreng tangan Toni anak dibawah umur. Apak polisi Sumenep takut bersikap adil karena pelakunya diduga seorang oknum pengacara?”, tandasnya menambahkan.

Pihaknya bersama simpatisan kasus Toni mengancam akan melaporkan kasus ini kepada Presiden Jokowi, Kapolri dan Komnas Perlindungan Anak supaya Kapolres dan Kasatreskrim Polres Sumenep segera dicopot dari jabatannya.
DEMO-POLRES
Sementara Kasubag Humas Polres AKP Hasanuddin kepada awak media mengatakan, pihak kepolisian terus melakukan penyelidikan terhadap pelaku kasus toni, anak dibawah umur yang menjadi korban penganiayaan berencana yang diduga dilakukan oleh oknum pengacara cs.

[syf/fer]