MADURAEXPOSE.COM–Di saat Pemerintah Arab Saudi menambah kuota haji kepada Indonesia, sebanyak 27 calon jemaah haji di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, justru mengundurkan diri berangkat ke Tanah Suci tahun ini. Alasan calon jemaah haji yang mengundurkan diri tersebut bermacam-macam.
Kepala Seksi Haji dan Umrah Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Sumenep, M. Rifa’i Hasyim menuturkan kuota normal untuk kabupaten paling timur Pulau Madura ini ialah 386 calon jemaah haji. Namun karena adanya penambahan kuota yang diberikan oleh Pemerintah Arab Saudi kepada Indonesia, untuk 2017, Kabupaten Sumenep mendapat tambahan kuota sekitar 108 sehingga menjadi 494 orang.
Adanya tambahan kuota tersebut hanya berdasarkan estimasi Kankemenag Sumenep, dengan tingkat kesalahan antara satu dan dua persen. “Tapi untuk pastinya, kita masih menunggu surat resmi dari Kanwil Jawa Timur,” kata Hasyim, Kamis, 23 Februari 2017.
Dari estimasi kuota 494 orang tersebut, sebanyak 467 telah melengkapi berkas dan telah diserahkan ke Kanwil Jawa Timur. “Yang telah melengkapi berkas ada sebanyak 467 orang, dan telah dilaporkan ke Kanwil Jawa Timur pada 17 Februari kemarin,” tambahnya.
Sementara sisanya, sebanyak 27 calon jemaah haji yang seharusnya berangkat 2017 ini, menurut Hasyim, setelah dihubungi menyatakan memundurkan diri dengan beberapa alasan. Di antaranya karena ingin berangkat bersama-sama dengan istrinya.
“Ada juga yang berlasan karena belum mau melunasi biaya perjalanan ibadah haji (BPIH) tahun ini,” ujar mantan Kasi Pendidikan Madrasah (Pendma) Kankemenag Sumenep itu, lebih lanjut kepada wartawan.
Sebanyak 27 porsi yang ditinggalkan tersebut, menurut Hasyim, dikembalikan sepenuhnya kepada Kemenag pusat. Kankemenag Sumenep tidak memiliki kewenangan untuk langsung mengganti posisi 27 calon jemaah haji yang batal berangkat tahun ini tersebut.
[KoranMadura]