MADURA EXPOSE—Berawal dari hilangnya handphone (hp) yang dititipkan kepada Ahmad Fahrul Futoni (16) warga Desa Paberasan menerima titipan ponsel dari temannya saat silaturrahim kesalah satu teman lainnya di Kecamatan Lenteng, Sumenep, baru-baru ini.
Entah bagaimana ceritanya, handphone tersebut hilang dan pelaku tetap ngotot menuduh Toni yang mencuri. Ironinya, tudingan tersebut hanya berdasarkan petunjuk dari seorang dukun . Saat korban ditanya pemilik HP, Toni tetap mengaku tidak tahu bahkan sempat menghilang saat terjadi kecelakaan di wilayah Batuan.
Merasa dipermainkan korban, pelaku langsung naik pitam dan membuat perhitungan dengan cara mencelupkan paksa tangan Toni kedalam kubangan minyak kelapa yang masih mendidih. Akibatnya, tangan korban melepuh dan gosong.
Informasi di kepolisian menyebutkan, polisi terus mengembangkan kasus tersebut dan sudah memeriksa sebanyak tiga orang saksi, termasuk korban yang tangannya dicelupkan kedalam minyak goreng yang mendidih.
Toni yang menjadi korban penganiayaan, dimana pelakunya diduga sebanyak dua orang yang saat kejadian mengaku keluarga dari pemilik HP yang hilang saat di titipkan ke korban.
[m36/fer]