MaduraExpose.com- Sejumlah warga berharap Kapolres Sumenep, AKBP Marjoko tetap menjaga netralitas dan profesionalitas dalam menangani kasus Hadari (45) pengendara speda motor yang mengalami luka parah di bagian kepala, wajah, bibir, lengan kanan dan goresan kecil dibagian betis hingga kaki kanan.
Sementara pihak keluarga korban, menuding babak belurnya Hadiri karena dipukul oleh oknum anggota Satlantas Polres Sumenep. Kecurigaan pihak keluarga ini makin menguat ketika korban dibonceng dalam keadaan tak sadarkan diri oleh salah satu anggota Satlantas yang diduga biang keladinya.
“Tadi Bapak Hadiri ini dibonceng dengan speda motor oleh polisi yang itu”, ujar seorang warga ketika menjenguk korban di Ruang UGD Puskesmas Ganding, Sumenep, Madura, Kamis (23/10).
Diluar dugaan, dukungan penuh terhadap pihak keluarga yang menginginkan penindakan tegas terhadap oknum Satlantas yang diduga memukul korban dengan helm it uterus mengalir dari berbagai kalangan, termasuk dari masyarakat facebook.
“sya tahu kejadiannya…itu kesalahan polisi,,,, dan saksi ditempat kejadian banyak sekali, mereka siap untuk dijadikan saksi,,,
polisi sendiri memukulkan helmnya kepada Korban, ketika itu korban masih di atas sepeda, lantas korban jatuh…korban tidak lari…korban umurnya 50 tahunan.
walau bagaimanapun tindakan polisitersebut salah, sekarang sudah diproses Ke PROPAM POLRES SUMENEP,” tulis Syam Arief Deo dalam akun facebooknya.
Sementara Kapolres Sumenep, AKBP Mardjoko mengaku akan memperoses dugaan pemukulan anggotanya terhadap Hadiri. Bahkan beberapa anggota Satlantas sudah dilakukan introgasi.
Kapolres juga mengakui, sebanyak 18 personel diterjunkan dalam operasi mobile hari ini. Sembilan diantaranya ditugaskan di kawasan Jalan Raya Ganding- Guluk-Guluk, tepatnya di pertigaan Gurmateh.
(fer/mex)