Scroll untuk baca artikel
Expose Utama

Blusukan Ala Bupati Fauzi, Peneduh Jiwa Orang-Orang Pinggiran

Avatar photo
128
×

Blusukan Ala Bupati Fauzi, Peneduh Jiwa Orang-Orang Pinggiran

Sebarkan artikel ini
Meski seorang Bupati, Achmad Fauzi,SH,MH tak merasa direndahkan meski tempat duduknya lebih rendah dari masyarakat yang dijaknya berkomunikasi langsung.

Oleh: Ferry Arbania, Pimred Maduraexpose.com

Blusukan atau masuk ke suatu tempat dengan tujuan untuk mengetahui sesuatu’, bukan hanya menjadi kebiasaan Presiden Joko Widodo.

Diam-diam Bupati Sumenep Achmad Fauzi,SH,MH sudah lama memiliki kebiasaan itu, jauh sebelum dirinya mejadi pejabat publik.

Tak hanya lereng gunung, tempat bermukimnya warga yang jauh dari riuh politik dan dunia komputer.

Satu kebiasaan Achmad Fauzi yang melekat dalam kepribadiannya, yakni mudah tersentuh melihat orang-orang yang tidak mampu,kaum dhuafa dan anak yatim.

Baginya, tak cukup menikmati hidup hanya dengan menyenangkan diri ataupun keluarga. Baginya, kehidupan sosial orang lain yang hidup diakar rumput, kerap menjadi nyanyian jiwa yang kadang membuat teriris sanubarinya.

Untuk itu, tiap ada kesempatan atau hari libur, dirinya selalu meluangkan waktu untuk bertemu langsung dengan “Wong Cilik” tersebut dan mendengarkan langsung apa yang menjadi keruwetan hidup mereka.

“Merasakan apa yang mereka rasakan, kebahagiaan yang sama diruang yang berbeda,” demikian Bupati Sumenep, Achmad Fauzi,SH,MH.

Senantiasa dalam dirinya, hati sanubarinya yang paling dalam, terukir nama dan wajah mereka orang-orang kecil yang hidup diruang sosial yang berbeda, kebahagaiaan yang sama.

Selain blusukan, Bupati Fauzi juga sangat mencintai keakraban dalam komunitas masyarakat. Itu terlihat dari hampir semua komunitas yang ada di kabupaten paling timur diujung pulau Madura ini merasakan langsung betapa merkyatnya Ketua DPC PDI Perjuangan Sumenep ini.

Suami dari Nia Kurnia ini sepertinya tak mau melewatkan setiap momen penting bersama mereka yang termarjinalkan dari segala bentuk kenyamanan. Bagi Bupati Fauzi, memberi manfaat adalah kemulyaan yang diajarkan oleh Rosulullah SAW.

Untuk itulah, dirinya merelakan segala bentuk kenyaman di Ibu Kota dengan segala kemewahan dan kolega bisnis yang menyenangkan. Tujuannya satu, kembali ke tanah kelahiran di Sumenep untuk menafkahkan seluruh totalitas pengabdiannya kepada para ulama,kiai, santri dan seluruh masyarakat Sumenep yang sangat dicintai. “Bismillah Melayani”. (*)