Dugaan adanya oknum polisi yang membekingi peredaran Narkoba di wilayah pantura Pamekasan, mendapat reaksi keras dari petinggi Polres Pamekasan yang langsung melakukan bantahan sekaligus meminta masyarakat untuk melaporkan anggotanya yang menentang atensi Kapolri tersebut.
“(memberantas peredaran Narkoba) Ini atensi Pak Kapolri. Jika ada (anggota jadi beking) segera laporkan pada kami dan pelapornya akan kami rahasikan,” terang Waka Polres Pamekasan, AKBP Harnoto kepada awak media.
Munculnya dugaan ketelibatan oknum polisi yang membekingi peredaran narkoba di wilayah Pantura Pamekasan, Madura itu mencuat dalam dialog antara masyarakat dengan orang nomor satu di Pamekasan, dalam acara Safari Ramadhan Bupati Pamekasan di Kantor Kecamatan Pasean, Senin Malam kemarin (13/06/2016).
Dalam pertemuan itu, Bupati Syafii menyebutkan peredaran narkoba berawal dari kawasan Pantura Pamekasan, Madura, Jawa Timur. Barang haram tersebut sudah sangat serius hingga ketingkat bawah, terutama dikalangan generasi muda. Tiap tahun kasus penyalah gunaan narkoba di Kota Gerbang Salam tersebut dinilai terus meningkat secara signifikan.
Maraknya peredaran narkoba diwilayah hukum Polres Pamekasan itu, mendapat reaksi keras dari kalangan warga pantura, yang menduga ada keterlibatan oknum aparat kepolisian setempat. Warga menantang korp baju cokelat tersebut untuk menangkap seluruh gembong atau bandar narkoba sebagai pembuktian kalau memang tidak ada satupun oknum yang terlibat.
“(Di Pantura ini) polisi (tidak pernah) menangkap bandarnya, atau memang sengaja membekinginya? “(kenapa) hanya pengguna kecilnya (saja) yang ditangkap, bosnya juga ditankap” salah satu warga bernama Syaiful menyampaikan harapannya didepan Bupati Pamekasan, Madura, Jawa TImur.
Syaiful yang juga dikenal sebagai kader terbaik Partai PDI Perjuangan ini mendesak aparat kepolisian untuk benar-benar serius membasmi peredaran narkoba di wilayah Pantura Pamekasan. Salah satunya dengan memberangus seluruh bandar atau gembong kakapnya. [Mem/Add/Fer]