Sumenep (MaduraExpose.com)- Tak terasa kepemimpinan Busyro Karim-Soengkono Sidik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Sumenep sudah berjalan selama 4 tahun. Seiring itu pula, disadari atau tidak oleh masyarakat, selama 4 tahun pula, ada tiga proyek besar senilai Rp 4,3 miliar malah tak difungsikan.
Tiga proyek besar yang sumber dananya dari APBN itu, yakni pembangunan gudang Silo Jagung di Kecamatan Bluto, Gudang Flet penyimpanan gabah di Kecamatan Ganding dan Gudang Klaster Rumput Laut yang berlokasi di Kecamatan Batuan, Sumenep, Madura.
Bahkan gudang flet, penyimpanan gabah yang terletak di Kecamatan Ganding sudah tampak rusak parah karena tidak dirawat dengan baik. Tembok gedung di bagian barat bangunan itu hancur diterpa angin pada musim hujan lalu. Begitu juga dibagian teras bangunan terjadi kerusakan yang seharusnya hal tersebut tak perlu terjadi.
“Gudang flet penyimpanan gabah itu dibangun sejak tahun 2009 dan baru tuntas tahun lalu. Tapi tidak kok nggak dipergunakan. Ini khan buang-buang anggaran saja”, terang Zainuri, tokoh masyarakat Kecamatan Ganding, Sumenep, Madura, Rabu (10/9/2014).
Menyikapi persoalan tersebut, Kepala Dinas Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Sumenep, Syaiful Bahri, mengakui jika sampai saat ini belum ada pelimpahan dari Kementerian Perdagangan RI terhadap Pemerintah Kabupaten Sumenep.
” Kalau sudah ada pelimpahan, pasti kami benahi gedungnya dan system pengelolaannya,” terangnya.
Diberitakan sebelumnya, proyek Silo Jagung dan Padi yang dibangun di Kabupaten Sumenep itu bersumber dari dana stimulus APBN Tahun 2009, dengan jumlah total Rp 4,361 miliar.
Rinciannya, pembangunan Silo Jagung senilai Rp 1,983 miliar , gedung Silo Beras sebesar Rp 2,378 M. Sedang dana pembangunan Proyek Klaster Rumput laut di Kecamatan Batuan jumlahnya mencapai Rp 1 miliar. (mor/bbs/fer)