Scroll untuk baca artikel
POLICELINE.ID

Tingkat Penetrasi Internet Indonesia Capai 79,5 Persen di 2024

Avatar photo
444
×

Tingkat Penetrasi Internet Indonesia Capai 79,5 Persen di 2024

Sebarkan artikel ini

Maduraexpose.com– Hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (AJII) terhadap 8.720 responden di berbagai daerah mengungkapkan, tingkat penetrasi internet di Indonesia pada 2024 diperkirakan mencapai 221.563.000 orang dari total populasi. Jumlah ini naik 1,5 persen dari survei periode 2023 yang sebesar 78.1 persen atau sekitar 215 juta jiwa.

“Tahun 2024 ini diperkirakan sekitar 221.563.000 orang dari total populasi 288 juta sudah terkoneksi internet atau mencapai tingkat penetrasi sekitar 79,5 persen. Berarti meningkat sekitar 1,4 persen dari tahun 2023,” ujar Ketua Umum APJII Muhammad Arif dalam Press Conference Hasil Survei Penetrasi Internet Indonesia 2024 di Jakarta, pada Rabu (31/1/2024).

Menurut Arif, hasil survei ini menandakan peningkatan yang konsisten dari tahun-tahun sebelumnya, yang dimulai dari 64 persen pada 2018 lalu.

Grafik hasil survey juga menunjukkan trend positif dalam adopsi internet, yang menyoroti peningkatan aksebilitas dan penggunaan teknologi digital di Indonesia.

“Jadi lima tahun terakhir ini pengguna internet naik sangat signifikan. Apalagi waktu di era COVID-19 kemarin,” imbuhnya.

Ketua Umum APJII mengatakan, berdasarkan kelompok generasi, data hasil survei menunjukkan bahwa generasi milenial yang lahir pada 1981 sampai 1996 menyumbang pengguna internet tertinggi, yaitu sekitar 93,17 persen dengan kontribusi sekitar 30,6 persen dari total pengguna internet di Indonesia.

Posisi tertinggi kedua adalah Generasi Z (Gen Z) atau kelahiran 1997-2002 sekitar 87,2 persen dengan kontribusi hingga 34 persen dari total pengguna internet di Indonesia.

Kemudian Generasi X yang lahir pada 1965-1980 sekitar 83,69 persen dengan kontribusi sekitar 18,90 persen dan total pengguna internet di Indonesia.

Generasi Baby Boomers atau kelahiran 1946-1964 mencatat angka 60,52 persen dengan kontribusi sekitar 6,5 persen dari total pengguna internet di Indonesia dan generasi yang lebih tua lagi, yakni Pre Boomer kelahiran dibawah 1945 mencatat 32 persen dengan menyumbang sekitar 0,2 persen dari total pengguna internet di Indonesia.

Sedangkan generasi yang baru, yakni Post Gen Z, yang lahir setelah 2013, sudah menyumbang 9,7 persen dari total pengguna interet di Indonesia.

“Inside yang dapat kita ambil adalah adanya korelasi antara usia dan adaptasi terhadap pemula internet dengan generasi yang lebih mudah cenderung memiliki tingkat penetrasi yang lebih tinggi,” jelas dia.

Data survey ini dinilai penting bagi pelaku bisnis untuk memahami dinamika digital di Indonesia, yang akan berguna dalam mengambil kebijakan bisnis mereka.

Sementara itu, Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Dirjen PPI Kominfo), Wayan Toni Supriyanto, mengapresiasi hasil survei penetrasi internet seluruh Indonesia yang dilaporkan APJII.

Hasil survei ini akan menjadi pegangan Kementerian Kominfo untuk merumuskan kebijakan dalam mengelola industri telekomunikasi agar tetap bisa terus tumbuh dan masyarakat bisa menikmati layanan telekomunikasi yang merata di seluruh daerah.

“Saya mewakil pak menteri (Menkominfo Budi Arie Setiadi) mengucapkan terima kasih karena semua sudah disampaikan tadi dengan survei yang terukur dan jelas bagaimana cara metodologi survei dan bagaimana hasilnya,” kata Wayan Toni.

CEO Indekstat Ari Santoso menambahkan, survey ini digelar sejak 18 Desember 2023 hingga 19 Januari 2024 dengan pendekatan kuantitatif.

Respondennya sendiri adalah masyarakat berusia 13 tahun keatas dari seluruh provinsi di Indonesia untuk menghasilkan margin eror yang sangat kecil, yaknki 1,1 persen.

“Ini suatu proses ilmiah yang kita lakukan dengan pendekatan survei, pendekatan kualitatif dan secara metodologi sangat bisa dipertanggungjawabkan,” pungkas Ari.***