MADURAEXPOSE.COM—Salah satu korban penganiayaan dan pembacokan di depan masjid Agung atau sebelah utara Mapolsek Kota Sumenep, Madura, Jawa Timur, Lukman Efendi (30), mengalami luka yang diduga akibat sabetan senjata tajam sedalam 10 cm dan lebar 5 cm. Namun, menanggapi hal itu, Kapolsek Kota, Eko Cahyo, mengklaim jika luka yang diderita korban bukan disebabkan karena sabetan senjata tajam.
“Bukti luka itu menggunakan alat lain. Bukan senjata tajam,” kata Eko Cahyo, Kapolsek Kota Sumenep, Senin (23/1/2017).
Cahyo menjelaskan, klaim tidak adanya senjata tajam pada kasus pengeroyokan itu didasarkan pada keterangan Rizal yang mengaku tidak melihat saat kejadian. Sehingga pihaknya menduga jika adanya senjata tajam itu hanya isu semata.
“Kami sudah mengamankan barang bukti. Dan disana tidak ada senjata tajam,” tambah Cahyo.
Sementara, Hozaimah, ibu Zaky dan kakak Lukman, yang berada di lokasi saat kejadian, menjelaskan, pihaknya melihat dengan jelas jika salah satu orang yang menyerang anak dan adiknya itu ada yang membawa senjata sajam. Senjata itulah yang digunakan pelaku untuk membacok Lukman hingga mengalami luka cukup parah.
“Lihat lukanya aja mas, saya lihat dengan mata kepala sendiri ada pelaku yang membawa senjata tajam,” kata Hoszaimah.
Menurutnya, tidak adanya barang bukti berupa senjata tajam yang disita polisi diduga karena barang tersebut sudah diamankan oleh pelaku sehingga pada saat penyitaan dilakukan tidak ditemukan adanya senjata tajam yang dimaksud.
“Mungkin ketika polisi mengamankan, senjata itu sudah disembunyikan mas,” tambahnya.
Seperti diberitakan, Tiga warga Sumenep, Madura, Jawa Tiamur menjadi korban pengeroyokan di sebelah utara Kantor Polsek Kota. Bahkan salah satu korban mengalami luka bacok. Ketiga korban tersebut, yakni Rizal (21) warga Dusun Patenongan, Desa Parsanga, Achmad Zaky Tamimi (21) warga Kelurahan Pajagalan, dan Lukman Efendi (30) warga Dusun Sarpaan, Desa Kacongan, Kecamatan Kota.
Selain itu, berdasarkan informasi yang dihimpun dilapangan, selain melepas salah seorang pelaku, mobil Suzuki Katana Nopol M 873 A yang diduga milik salah seorang pelaku juga dibiarkan bebas, padahal mobil tersebut merupakan cara untuk menangkap para pelaku pengeroyokan dan pembacokan, karena pada waktu kejadian para pelaku diduga mengambi senjata tajam dan benda pemukul lainnya dari mobil tersebut.
Untuk diketahui, selain Rizal, dua korban pengeroyokan,yakni Zaki dan Lukman Efendi (30) ternyata masih keponakan Bupati Sumenep, Busyro Karim. [ron/fer]