MADURA EXPOSE– Puluhan pedagang kaki lima (PKL) Taman Bunga yang bermodal pas-pasan harus rela tergusur dari para PKL pendatang bermodal besar yang berjualan berbagai jenis baju murah dan mahal di barisan utama stand Bazar Ramadhan yang memang sengaja dipusatkan di sepanjang areal Taman Adipura, Kota Sumenep, Madura, Jawa Timur.
Ironisnya, puluhan pedagang kecil yang selama ini tergabung dalam Paguyuban PKL Taman Bunga, justru diusir secara halus ke sisi timur taman, tepatnya di Depan Kantor Dinas PU Bina Marga Kabupaten Sumenep. Anehnya, pengusiran puluhan pedagang itu dibantah oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) setempat dengan dalih hanya di relokasi.
“Bukan diusir Mas, tapi direlokasi ke depan PU BM (Bina Marga, Red) sehingga depan masjid lebih rapi dan tidak mengganggu arus lalu lintas di Jalan Trunojoyo,” dalih Syaiful Bahri, Kadisperindag melalui pesan singkat yang diterima Madura Expose.
Kisruh puluhan PKL paguyuban yang terdepak dari stand utama Bazar Ramadhan di Taman Adipura Sumenep ini mendapat kecaman keras dari Ketua Kaukus Mahasiswa Sumekar. Ahmad Zainullah. Menurut dia, relokasi awal terhadap pedagang kecil itu sama halnya melakukan penindasan dan menciptakan ketidak adilan antar sesama PKL yang selama ini puluhan tahun berjualan.
“Kalau memang harus di relokasi, ya relokasi saja semua kedepan PU Bina Marga. Jangan hanya PKl bermodal kecil dan lemah itu. Terus kenapa ada PKL dari luar paguyuban dan bahkan dari Pamekasan dapat prioritas. Kami minta Disperindag dan Panitia Bazar tidak sewenang-wenang. Bupati harus turun tangan dong, kasian pedagang kecil,” ujar Ketua KMS, Ahmad Zainullah kepada sejumlah wartawan di Sumenep pada Sabtu Malam, (18/06/2016).
KMS juga mengaku siap bergabung dengan para PKL yang merasa tertindas untuk memperjuangkan aspirasinya melalui Bupati dan DPRD Sumenep agar mendapatkan keadilan.
“Nasib puluhan PKL ini harus diperjuangkan oleh Bupati dan Wabup. Rencan relokasi yang kontroversial itu masih akan dilakukan setelah lebaran. Tapi kenapa panitia Bazar, Disperindag cs, sudah berani melangkahi atasannya dengan melakukan relokasi awal. Perlakukan tidak adil kepada PKL ini hanya membuat keadaan bertambah salbut (kacau,Red)”, pungkasnya.
Sebelumnya, Achmad Saleh, salah satu anggota Peguyuban PKL Taman Bunga mengaku dagangannya tidak tersentuh pembeli karena dipaksa untuk pindah ke lokasi depan PU Bina Marga.
“Kami dipaksa berjualan ditempat yang sepi ini Mas. Lihat barang dagangan kami tidak ada yang laku. Paling cuma orang lalu lalang menuju Taman Bunga,” ujarnya.
Sementara Wakil Bupati Sumenep, Achmad Fauzi saat dikonfirmasi melalui pesan singkat ke nomor ponsel pribadinya mengaku akan segera kroscek kelapangan, menindak lanjuti keluhan para PKL yang merasa didholimi.
“Kita cek nanti,” ujar Wabup Achmad Fauzi melalui pesan singkat yang diterima Madura Expose. [Ferry/Tim]