Sumenep (Maduraexpose.com)— Memasuki tahun baru 2023 sosok Achmad Fauzi Bupati Sumenep yang tak lain Keponakan asli Ketua Banggar DPR RI MH Said Abdullah makin santer namanya karena dianggap layak untuk ikut maju dalam kontestasi politik untuk mencalonkan diri sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur pada dibursa Pilgub Jatim 2024 mendatang.
Sosok Achmad Fauzi juga mendapat perhatian Suko Widodo, salah sati Pakar komunikasi politik dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya. Baru-baru ini pihaknya mengomentari sejauh mana “nilai jual” Ketua DPC PDI Perjuangan Sumenep itu mampu bertarung melawan sederet politisi senior di Jawa Timur. Menurut Suko Widodo, sosok Achmad Fauzi justru memiliki kans tinggi.
“Achmad Fauzi dapat mewakili etnis Madura. Kalau dari aspek kultural, maka kultur Madura dan Mataraman yang bisa memperkuat,” terang Suko Widodo belum lama dikutip dari media daring.
Suko Widodo berkeyakinan, sebagai tokoh muda Madura Achmad Fauzi bisa memperkuat posisi Khofifah Indar Parawansa jika kembali memutuskan maju kembali sebagai calon gubernur dan berpisah dengan Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024.
Bahkan seorang pengamat politik dari Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Surokim Abdussalam menilai, Achmad Fauzi dianggap memiliki banyak kelebihan dan layak menjadi kandidat pada Pilgub Jatim 2024.
” Achmad Fauzi masuk kategori kepala daerah kabupaten/kota milenial di Jatim yang cukup progresif dan berpandangan maju,”ujarnya dinukil dari Viva Jatim.
Pihaknya beranggapan, Bupati Fauzi dapat menguatkan representasi arus bawah warga Jatim. Bahkan Surokim menyampaikan catatan sejarah Gubernur Jatim 1967-1976 yang legendaris, Mohammad Noer.
“Jika kita melihat sejarah, Gubernur Moh. Noer yg legendaris juga berasal dari kultur Madura, sehingga wajar saja jika ada tokoh dari Madura memimpin Jawa Timur,” paparnya menambahkan.
Sebelumnya, hasil survei Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI) menyebutkan duet Khofifah-Fauzi paling diminati responden pada Pilkada Jatim 2024 dengan raihan 41,3 persen. Kemudian disusul pasangan Emil Elestianto Dardak-Eri Cahyadi 19,5 persen dan Saifullah Yusuf-Azwar Anas 15,7 persen. [jpnn/viva/fer]