Scroll untuk baca artikel
Presisi

Malaysia Pertimbangkan Mundur dari Turnamen Sepakbola di Myanmar

Avatar photo
105
×

Malaysia Pertimbangkan Mundur dari Turnamen Sepakbola di Myanmar

Sebarkan artikel ini

MADURAEXPOSE.COM—Malaysia sedang mempertimbangkan untuk menarik diri dari turnamen sepakbola dimana Myanmar menjadi salah satu tuan rumahnya, sebagai protes atas pembunuhan etnis Rohingya Muslim, ujar seorang pejabat Malaysia Rabu (23/11). Hal ini akan menimbulkan risiko skors global oleh badan pengelola sepakbola dunia FIFA.

Penarikan diri Malaysia dari Piala Suzuki yang diselenggarakan Federasi Sepakbola ASEAN (AFF), yang dimulai Sabtu, akan berlawanan dengan kebijakan Asosiasi Negara-negara Asia Tenggara itu untuk tidak ikut campur dalam urusan dalam negeri anggotanya yang mencapai 10 negara.

Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia Khairy Jamaluddin mengatakan ia memunculkan isu itu minggu lalu, namun keputusan baru akan dibuat pada rapat kabinet Jumat.

“Meski kami tahu Myanmar akan jadi tuan rumah, keputusan ini didasarkan pada laporan baru-baru ini dari Rakhine yang menunjukkan bukti adanya genosida,” ujar Khairy.

“Apa pun yang mereka putuskan, kami harus terus berbicara,” tambahnya.

Malaysia kalah 1-0 dari Vietnam hari Rabu namun masih bisa maju ke semifinal. Negara itu akan menghadapi Myanmar hari Sabtu dalam pertandingan grup terakhir.

Konflik di negara bagian Rakhine di barat laut Myanmar telah membuat ratusan orang Rohingya Muslim mengungsi ke Bangladesh dan menimbulkan tantangan serius bagi pemenang Hadiah Nobel Perdamaian Aung San Suu Kyi, yang naik ke kekuasaan tahun lalu dengan janji rekonsiliasi nasional.

Kekerasan yang meningkat dilaporkan telah menewaskan sedikitnya 86 orang dan membuat sekitar 30.000 orang mengungsi. Para tentara Myanmar juga telah dituduh melakukan serangan seksual kepada puluhan perempuan dari minoritas yang tertindas itu.

Aturan FIFA mewajibkan para anggota untuk tetap netral dalam politik dan agama, menghindari semua bentuk diskriminasi dan menjadi independen serta menghindari semua bentuk intervensi politik.

Pelanggaran statuta FIFA dapat mengarah pada skors total untuk sebuah negara, atau bahkan dikeluarkannya negara itu dari organisasi global tersebut.

Seorang juru bicara FIFA di Zurich mengatakan bahwa mereka sedang mengamati situasi Malaysia dan belum dapat berkomentar lebih jauh. [hd/Voa]