MADURA EXPOSE—Syamsul Arifin Pamekasan dalam makalahnya yang diberi judul Rendahnya Mahar di Madura, dalam blog pribadinya mengurai lebih jauh tentang faktor-faktor yang melatar belakangi kecil atau rendahnya maskawin terhadap mempelai perempuan.
“Terjadinya kasus seperti itu (kecilnya mahar) karena pihak si wanita merasa kasihan terhadap calon suami disebabkan ketidakmampuan pihak atau kelurga calon suami. Adanya anggapan miring ketika meminta mahar terlalu tinggi dan ketidak tahuan calon istri tentang maskawin”, tulis Syamsul Arifin dalam blognya.
Ia menambahkan, mayoritas calon pengantin perempuan di Madura tidak terlalu dipusingkan dengan mengukur besar kecilnya mahar. Kendati demikian, sejumlah kasus yang menjadi telaahnya ditemukan beberapa wanita Madura justru mahar ini menjadi penentu bagi pengantin pria bisa diterima dengan sepenuh hati dikalangan keluarga perempuan.
“Hal ini dibuktikan dengan mengatakan rendahnya mahar berarti kurang begitu dihargai, merendahkan bahkan meremehkan seorang wanita. Dan itu terbukti yang terjadi di masyarakat dimana seorang suami selalu monopoli istrinya.
FERRY ARBANIA