Maduraexpose.com — Analis Politik dan Hukum Bambang Hodawi,SH ikut menyoroti adanya kemungkinan koalisi Permanen antara PKB-PDIP dalam Pilkada Sumenep 2024 mendatang.
Kemungkinan tersebut dinilai sangat rasional melihat kedekatan tokoh dikedua parpol tersebut, meski pada Pilkada sebelumnya dua partai besar itu tak sejalan karena sama-sama mencalonkan diri. Bedanya, PDIP mencalonkan kadernya sendiri yaitu Achmad Fauzi,SH,MH sedangkan PKB mengusung Cabup mantan Pejabat Pemprov Jatim.
Bambang Hodawi menilai, alur politik di Sumenep yang tampak landai-landai saja justru mengandung arus gelombang yang sangat kuat ditingkat akar rumput,terutama para pendukung dari dua tokoh parpol yang berkoalisi.
“Analogi politiknya begini, kalau pada saat Pilkada Sumenep 2020 saja PKB kalah, maka analisa saya posisi calon incumbent dari PDIP akan semakin kuat pada Pilkada 2024. Kecuali PKB mau usung K.Unais Ali Hisyam, nah ini baru akan merepotkan koalisi PDIP,” ujar Bambang Hodawi,SH.saat berbincang dengan Maduraexpose.com, Rabu 1 Juni 2022.
Disinggung kenapa PKB harus mengusung sosok Kiai Unais Ali Hisyam di Pilkada Sumenep 2024, analis yang juga berprofesi Advokat ini menilai sosok K.Unais Ali Hisyam memiliki integritas dan kapasitas yang tak diragukan lagi.
“Kiai Unais itu tak hanya memiliki popularitas tinggi, beliau juga pengurus PKB pusat, punya pesantren besar dan pengaruhnya juga besar. Ketokohan beliau diakui oleh masyarakat Madura. Maka sebuah kebodohan jika sekelas beliau tidak direkom menjadi Calon Bupati,” imbuhnya.
Bambang menilai ada dua opsi yang bisa dilakukan PKB dalam memainkan peran politiknya di Pilkada Sumenep 2024.
“Dua opsi untuk PKB Sumenep itu, rekok K.Unais Ali Hisyam sebagai Cabup untuk memenangkan kontestasi politik atau lanjutkan saja Koalisi Permanen dengan PDIP. Tapi itu berat karena harus jadi Cawabupnya calon incumbent Achmad Fauzi Ketua PDIP Sumenep,” pungkasnya.
Sekadar menambahkan, koalisi permanen PKB -PDIP pertamakali mengemuka saat pencalonan Busyro Karim -Soengkono Sidik dan Paslon Busyro Karim -Achmad Fauzi.
Sayangnya koalisi permanen PKB-PDIP Sumenep itu kandas setelah kedua partai mengsung calon masing-masing. PKB merekom Paslon Fattah Jasin- -Ali Fikri dan PDIP Merekom Paslon Achmad Fauzi- Dewi Khalifah alias Nyai Eva yang saat itu masih menjabat Ketua DPC Partai Hanura Sumenep. Namun saat itu DPP Hanura justru merekom lawan politiknya di tanah pusaka keris ini. (*) [tim]
Editor: Ferry Arbania