MADURA EXPOSE–Ucapan Kepala Dinas Pertanian (Disperta) Kabupaten Sumenep, Bambang Heriyanto usai di demo
rayon PMII Unija beberapa hari lalu rupanya berbuntut panjang.
Pasalnya, sejumlah aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) senior di Kota tujuan wisata itu mengaku
tersinggung dengan ucapan Bambang Heriyanto yang diduga sengaja mengeluarkan ucapan yang konotasinya seakan-
akan meremehkan sekaligus melecehkan para kader mereka yang melakukan aksi unjuk rasa didepan kantor Disperta,
Jalan Manikam, Bangselok, Kecamatan Kota.
“Kami menyesalkan ucapan Pak Bambang Heriyanto dengan menyebut dirinya mantan preman disaat mahasiswa PMII
menjalankan aksi damai. Justru perkataan semacam itu memberi kesan dia (Kadisperta) mirip preman beneran,” ujar Ahmad
Zainullah, Ketua Kaukus Mahasiswa Sumekar kepada MaduraExpose.com, Kamis 29 September 2016.
Secara pribadi maupun organisasi, aktivis yang lebih karib disapa Zaen itu mengaku sangat menyayangkan ucapan
Kadisperta Sumenep.
“Sangat disayangkan sekelas Kepala Dinas tidak mampu menjaga lisannya dari ucapan yang bisa melukai perasaan orang
lain, apalagi para mahasiswa yang menyuarakan kepentinga umat,” tadasnya menmabhkan.
Zaen meminta Bambang untuk segera meminta maaf secara terbuka kepada PMII Sumenep karena dinilai telah meremehkan
sejumlah aktivis.
“Sebagai orang yang beradat ketimuran, Kadisperta harus minta maaaf kepada para aktivis tersebut dan menjelaskan
secara terbuka, apa maksud mengeluarkan sindiran dengan menyebut dirinya mantan preman.
Sementara Bambang Heriyanto, Kepala Dinas Pertanian, ketika dikonfirmasi sebelumnya, terkaiy apa maksud dirinya
mengatakan preman didepan mahasiswa dan wartawan, pria berkumis itu beralibi sebagai bentuk keberanian dalam
mengemban tugas dan tanggung jawab sebagai kepala dinas.
“Artinya Bos (preman itu,Red) pemimpin yang berani bertanggung jawab terhadap tugas dan tanggung jawabnya, begitu
bos,” kata Bambang Heriyanto, Kepala Dinas Pertanian Sumenep melalui pesan singkat yang diterima Madura Expose.
[Ais/Fer]