Sumenep (Maduraexpose.com)– Diduga dendam lama yang dipicu perselisihan membuat dua warga kepulauan terlibat aksi kekerasan hingga menyebabkan nyawa Sadran Bin Sahor melayang.
Informasi yang dihimpun Maduraexpose.com di Kepolisian menyebutkan, meninggalnya korban diduga kuat karena dianiaya Sakur Bin Hauddin dengan menggunakan senjata tajam.
Peristiwa nahas itu
telah terjadi pada Rabu, 17 Maret 2021, sekira pukul 15.00 Wib, di Dusun Aer Betang Desa Angkatan Kec. Arjasa Kab. Sumenep. Pelaku dan korban tinggal di kampung halaman yang sama.
“TKPnya di sebuah tanah kosong dekat sawah yang terletak disebelah selatan Rumah Korban beralamat di Dusun Aer Betang Desa Angkatan Kecamatan Arjasa,” ungkap Kasubag Humas Polres Sumenep,AKP Widiarti.
Adapun pemicu terjadinya penganiayaan yang berujung maut itu karena setahun yang lalu antara korban dan pelaku terjadi pemasahan kecil namun telah diselesaikan dengan kekeluargaan.
“Sejak itu korban sering menghina pelaku namun tidak dihiraukan dengan pelaku. Nah, pada Rabu, 17 Maret 2021, sekira pukul : 15.00 Wib pelaku, pulang dari sawah selesai memberi makan kerbau kemudian saat perjalanan pulang disebuah tanah kosong dekat sawah bertemu dengan korban,”paparnya.
Saat bertemu itulah keduanya terlibat cekcok mulut hingga membuat pelaku emosi dan langsung membacok korban dengan parang yang dibawah oleh pelaku sehingga mengakibatkan korban mengalami luka parah hingga robek dibagian wajah dan akhirnya meninggal dunia.
“Setelah kejadian itu pelaku langsung membuang parangnya ke tengah sawah dan langsung pulang kerumahnya kemudian minta bantuan aparat desa untuk diantarkan menyerahkan diri ke Polsek Kangean,,”imbuh Widiarti.
Ferry Arbania