Scroll untuk baca artikel
Hot Expose

Bupati Pamekasan Pikul Air untuk Dibagikan ke Warga Desa Kekeringan

Avatar photo
153
×

Bupati Pamekasan Pikul Air untuk Dibagikan ke Warga Desa Kekeringan

Sebarkan artikel ini

Kekeringan yang terjadi di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, semakin meluas. Pada awal September, kekeringan dan kekurangan air bersih hanya melanda beberapa desa di 10 kecamatan, kini bencana serupa merata terjadi di desa seluruh kecamatan di Pamekasan.

Daerah yang paling mengalami kekeringan di antaranya Desa Bangserreh, Desa Blaban, Desa Bujur, Timur, Bujur Tengah, Bujur Barat dan Desa Pangerreman di Kecamatan Batumarmar. Di desa-desa tersebut sama sekali tidak ditemukan sumber air yang bisa dimanfaatkan warga.

Bupati Pamekasan, Achmad Syafii mendistribusikan langsung bantuan air ke desa yang paling gersang, Kamis (17/9/2014). Distribusi menggunakan mobil tanki milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan PDAM.

Menurut Syafii, andaikan ada sumber air di daerah kekeringan, maka Pemkab akan mengebornya. Namun karena tidak ada air di dalam tanah, maka satu-satunya cara di musim kemarau ini harus dropping air menggunakan tanki. Kepala desa yang daerahnya mengalami kekeringan dan kekurangan air bersih, maka secepatnya menginformasikan kepada pemerintah. Dengan demikian, BPBD segera mengirimkan bantuan air.

“Kalau di BPBD sudah ada desa-desa yang kering. Namun bisa saja luput dari pendataan jika tidak ada komunikasi dari kepala desanya atau tokoh masyarakat,” ungkap Syafii.

Rencana jangka panjang, imbuh politisi Partai Demokrat ini, sungai-sungai yang ada di desa yang kekeringan, akan dibuatkan pintu-pintu air. Hal ini agar air yang ada di sungai tidak sepenuhnya mengalir ke hilir dan bisa ditampung untuk kebutuhan warga di musim kemarau.

“Perlu dibangun embung air di sungai yang airnya besar pada saat musim penghujan,” kata Syafii.

Dalam mendistribusikan air bersih itu, Syafii memikul sendiri timba seng berisi air untuk dibagikan ke warga. Timba seng itu biasa digunakan petani untuk menyiram tembakau. Aksi Syafii ini menjadi bahan tertawaan warga.

“Sebelum saya jadi bupati, saya juga rajin menyiram tembakau karena saya anak petani juga,” ujarnya sambil tertawa.

(tfq/kmp)