Sumenep, Maduraexpose.com- Dalam pemberitaan sebelumnya, nama Saroh kerap disebut-sebut sebagai saksi dalam insiden ledakan maut di Desa Gadu Timur, Kecamatan Ganding, Kabupaten Sumenep.
Ternyata Saroh anak korban yang diduga melihat kondisi kedua orang tuanya saat ledakan maut itu terdengar sangat keras. Peristiwa nahas itu telah merenggut nyawa kedua orang tuanya yakni Mat Saleh dan Asmaniyah.
Kepada polisi, Saroh mengaku sedang tidur dirumahnya yang kumpul satu halaman (tanean lanjheng) pada saat ledakan maut itu terjadi.
Kapolres Sumenep AKBP Henri menjelaskan, kronologi awal terjadinya ledakan maut itu sekitar pukul 15.00 Wib. Saat itu, lanjut Heri, saksi Saroh (anak korban) sedang tidur dirumahnya yang berkumpul dengan korban.
Anak korban terbangun setelah terdengar ledakan sangat keras yang bersumber dari dapur rumah milik korban.
Pertamakali Saroh melihat kondisi kedua orang tuanya, lanjut Kapolres Henri, kondisi tubuh Ayahnya sudah dalam kondisi hancur sedangkan tubuh Ibunya masih utuh, namun sudah dalam keadaan meninggal dunia.
Kapolres Henri menabahkan, berdasarkan keterangan warga sekitar rumah terjadinya ledakan, korban sering membuat bahan peledak seperti sreng dor, mercon dan lain lain.
Menurutnya, tim inavis Polres Sumenep bersama Sat Brimob Kompi I D Pamekasan telah melakukan pengamanan dan Tim Gegana Polda Jatim yang dipimpin Kaden Gegana Kompol Dyan V. Sandhi.,S.I, untuk selanjutnya melakukan olah TKP dan pencarian barang bukti.
Kerap diberitakan sebelumnya, ledakan maut itu terjadi pada Sabtu, (21/9) sekitar pukul 15.00 Wib sore di Dusun Polay Timur, Desa Gadu Timur, Kecamatan Ganding, Kabupaten Sumenep, Madura Jawa Timur
Terbaru, Tim Gegana berhasil mengamankan 14 barang bukti dan dilanjutkan disposal dan pemusnahan handak,” demikian Kapolres Sumenep AKBP Henri. (hms/fer)