Pondok Pesantren (Ponpes) Lirboyo, yang berlokasi di Kediri, Jawa Timur, tidak sekadar sebuah lembaga pendidikan, melainkan sebuah mercusuar yang memancarkan cahaya ajaran Islam Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja) di Nusantara. Didirikan sejak tahun 1910 M, Lirboyo telah menjadi saksi bisu, sekaligus pelaku utama, dalam upaya pelestarian tradisi keilmuan salaf yang kokoh berpadu dengan kebutuhan zaman.
Cikal Bakal dan Estafet Keilmuan
Pondok Lirboyo didirikan oleh seorang alim yang warak, KH. Abdul Karim, yang hijrah dari Magelang, Jawa Tengah. Dengan keikhlasan dan ketekunan beliau, Lirboyo bermula dari sebuah tempat sederhana menjadi pusat penggemblengan ulama dan pejuang agama.
Sepeninggal pendiri, estafet kepemimpinan dan pengembangan Lirboyo dilanjutkan oleh generasi kedua, melalui tangan dingin kedua menantu beliau: KH. Marzuqi Dahlan dan KH. Mahrus Aly. Di bawah kepemimpinan para Masyayikh (guru besar) ini, Lirboyo tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang pesat.
Hingga saat ini, Lirboyo telah sampai pada generasi ketiga dan terus mengalami ekspansi sarana dan prasarana. Perkembangan ini dirancang sedemikian rupa untuk menunjang pendidikan para santri, memastikan bahwa kemajuan fisik selaras dengan kedalaman spiritual dan keilmuan.
Orientasi Utama: Lirboyo berorientasi pada pendidikan keagamaan dan sosial kemasyarakatan, sambil dengan teguh mempertahankan nilai-nilai salafiyyah (tradisi ulama terdahulu). Harapannya, para santri di masa mendatang dapat melestarikan perjuangan para ulama dalam mengembangkan syiar Islam dalam berbagai kondisi dan situasi.
📚 Unit Pendidikan dan Kedalaman Salaf
Inti dari Pondok Lirboyo adalah kedalaman kajian kitab kuning (kitab-kitab salaf) yang menjadi ciri khas pesantren tradisional Aswaja. Unit-unit pendidikannya dirancang untuk menghasilkan insan yang mutafaqqih fiddin (mendalami ilmu agama):
-
Madrasah Hidayatul Mubtadiin: Lembaga pendidikan formal di lingkungan pesantren yang menjadi wadah utama kajian kitab-kitab dasar hingga lanjutan.
-
Tahfidzil Qur’an & Tartilil Qur’an: Pengajian khusus yang fokus pada penjagaan dan penghafalan Al-Qur’an beserta tajwidnya.
-
Pengajian Kitab-kitab Salaf: Aktivitas harian yang menjadi ruh pesantren, di mana santri secara intensif mempelajari ilmu Fiqih, Tauhid, Tasawuf, Nahwu, Shorof, dan disiplin ilmu Islam lainnya secara mendalam.
🗣️ Lembaga Dakwah dan Kontribusi Sosial: Ittihadul Muballighin
Kesalafiyahan Lirboyo tidak membuatnya menutup diri dari masyarakat. Justru, Lirboyo menyiapkan santrinya untuk menjadi agen dakwah Aswaja melalui Lembaga Ittihadul Muballighin. Lembaga ini merupakan badan otonom Himasal (Himpunan Alumni Santri Lirboyo) di bawah naungan pondok, yang bergerak aktif di bidang dakwah keagamaan.
Aktivitas dakwah keagamaan yang dilakukan lembaga ini meliputi:
-
Menyelenggarakan dakwah rutin setiap malam Jum’at dan hari-hari besar Islam untuk memberikan bimbingan keagamaan kepada masyarakat sekitar.
-
Menyelenggarakan Safari Ramadan setiap tahun, menjangkau daerah yang membutuhkan siraman rohani.
-
Memfasilitasi permintaan tenaga pengajar keagamaan dari luar Pondok Pesantren Lirboyo.
-
Memfasilitasi permintaan kajian ilmiah tentang keagamaan dari sekolah-sekolah umum dan Organisasi Masyarakat, menjembatani ilmu pesantren dengan pendidikan umum.
🌟 Modernisasi Tanpa Menggusur Tradisi
Kemegahan Lirboyo tercermin dari sarana dan fasilitas yang ada, menunjukkan adaptasi tanpa mengorbankan nilai:
-
Sarana Keagamaan: Terdapat Masjid utama sebagai pusat ibadah dan kajian.
-
Akomodasi: Asrama santri yang terorganisir dengan jumlah 585 kamar.
-
Pendidikan Modern: Dilengkapi gedung sekolah yang memadai dengan 245 ruang kelas, perpustakaan yang representatif, serta laboratorium bahasa dan komputer.
-
Pusat Kegiatan: Terdapat gedung Auditorium al Muktamar dan Yayasan Hidayatul Mubtadiin.
-
Kesejahteraan Sosial: Tersedia Rumah Sakit Umum Lirboyo, menunjukkan kepedulian pondok terhadap kesehatan masyarakat dan santri.
-
Kebutuhan Harian: Dilengkapi warung dan kantin, mini market, dapur umum, MCK, dan sanitasi yang memadai.
Selain itu, Lirboyo juga membekali santri dengan kecakapan hidup melalui kegiatan ekstrakurikuler yang luas, seperti Pendidikan Berorganisasi (Jam’iyah Pusat/Gabungan), Kursus Seni Baca al-Qur’an, Kursus Bahasa Arab dan Inggris, Kursus MC, Kursus Falak, hingga Kursus Jurnalistik, Komputer, dan Kepribadian.
Pondok Pesantren Lirboyo adalah simbol nyata bahwa tradisi salafiyah (Ahlussunnah Wal Jamaah) yang kokoh mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman tanpa kehilangan jati diri. Dengan kemegahan fasilitas dan kedalaman keilmuannya, Lirboyo akan terus menjadi sumber mata air ilmu yang mencerahkan umat dan melahirkan ulama-ulama penerus perjuangan Nabi Muhammad ﷺ.


















