SUMENEP – Elit politik nasional asal Madura, MH Said Abdullah, menitipkan pesan moral dan harapan strategis kepada kepengurusan baru Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sumenep masa khidmat 2025–2030. Pesan ini berpusat pada urgensi sinergi total antara kekuatan jam’iyyah (organisasi NU) dan umara (pemerintah) demi tercapainya target ambisius: menekan angka kemiskinan di Sumenep hingga di bawah 10%.
Harapan tersebut disampaikan Said Abdullah menyusul hasil Konferensi Cabang (Konfercab) NU Sumenep yang mengukuhkan KH Ahmad Washil Hasyim sebagai Rais Syuriah dan KH Widadi Rahim sebagai Ketua Tanfidziyah.
Ucapan Selamat dan Amanah Kolaborasi
Anggota DPR RI sekaligus Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur ini, mengucapkan selamat atas terpilihnya kedua pucuk pimpinan NU Sumenep. Ia melihat momentum kepemimpinan baru ini sebagai titik tolak bagi kerja-kerja khidmah (pengabdian) yang lebih luas dan berdampak.
Said Abdullah menekankan bahwa peran PCNU Sumenep sangat strategis sebagai mitra ahlul halli wal ‘aqdi (pemecah dan pengikat persoalan) bagi pemerintah dalam mengatasi problem sosial.
“PCNU Sumenep bersama pemerintah kabupaten, pemerintah provinsi, hingga pemerintah pusat harus bisa berjalan bareng. Saya optimistis kolaborasi ini dapat menurunkan tingkat kemiskinan di Sumenep secara lebih progresif,” tutur Said Abdullah dilansir MaduraExpose.com, Selasa 10 Desember 2025.
Target Ambisius: Kemiskinan di Bawah 10%
Ketua Banggar DPR RI ini membeberkan data yang menjadi pekerjaan rumah bersama. Saat ini, sekitar 17 persen penduduk Sumenep masih berada di bawah garis kemiskinan. Ia meyakini, dengan kolaborasi total antara NU dan seluruh kekuatan strategis negara, angka tersebut bisa ditekan hingga di bawah 10 persen sebelum masa khidmat kepengurusan baru berakhir pada tahun 2030.
Penekanan pada sinergi ini berakar pada ajaran Filsafat Politik Islam ala NU yang memandang bahwa pembangunan spiritual dan material harus berjalan seiring. Kesejahteraan warga Nahdliyin (mashlahah al-‘ammah) tidak dapat dipisahkan dari kebijakan publik yang adil (al-hukmu bi al-‘adli).
Optimisme terhadap Kepemimpinan Kiai Widadi Rahim

Said Abdullah menaruh optimisme besar pada sosok Ketua Tanfidziyah terpilih, KH Widadi Rahim. Ia menilai Kiai Widadi sebagai figur muda yang memiliki kecerdasan, kepemimpinan yang baik, serta semangat transformatif.
“Ini sangat berguna untuk menempatkan PCNU Sumenep pada kerja-kerja pelayanan umat,” ujarnya.
Harapan yang dititipkan kepada kepemimpinan KH Widadi Rahim mencakup beberapa prioritas utama, yang berpusat pada pemberdayaan:
-
Penguatan Ekonomi Warga Nahdliyin: Memprioritaskan inisiatif ekonomi mikro dan makro untuk meningkatkan daya beli umat.
-
Pendidikan Inklusif: Mendorong perluasan layanan pendidikan agama dan keterampilan bagi kelompok rentan, termasuk masyarakat di wilayah kepulauan seperti Pulau Kangean.
“Kalau kesejahteraan warga membaik, kualitas sumber daya manusia juga akan meningkat. Ini menjadi modal penting bagi pembangunan dan masa depan Sumenep,” pungkas Said Abdullah, menggarisbawahi bahwa pemberdayaan umat adalah investasi politik dan sosial jangka panjang.***


















