Sumenep (MaduraExpose.com)- Meskipun Tim Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) suda menyampaikan komitmennya untuk menanggung biaya tes DNA yang akan dilakukan oleh pihak kepolisian pasca persalinan siswi hamil bernisial WNT, namun beberapa kerabat korban mengaku belum puas dengan teka-teki siapa pelaku sebenarnya yang telah tega menghamili korban.
“Off the Reocord nama saya Mas ya, terus terang karena kami tetangga korban dan masih ada hubungan kerabat, sangat tidak percaya kalau pelakunya juga siswa SLB. Rasanya itu sangat tidak mungkin. Malah beberapa orang di desa ini sangat curiga pelakukan dalah orang dalam”, ujar permpuan satu anak ini, yang meminta namanya untuk tidak di expose. Rabu (24/9/2014).
Ketika ditanya siapakah pelaku yang dimaksud orang dalam, wanita berparas ayu ini enggan meyebutkan. Dirinya tak berani berterus terang karena banyak pertimbangan setelah kasus ini kian melebar.
“Coba sampean Mas konfirmasi ke pihak guru SLB.
Silahkan hubungi dulu lewat telpon biar saya kirimkan ke ponsel Anda”, imbuhnya.
Sebelumnya Wiwik, Ketua P2TP2A Sumenep, melalui sejumlah media mengusulkan tes DNA setelah korban melahirkan. Ungkapan yang sama di sampaikan Kapolres Sumenep, AKBP Mardjoko yang mengaku siap mengungkap pelaku dengan menayarankan agar orang tua korban melaporkan kasus hamilnya siswi SLB itu tersebut secara resmi.
Proses pengungkapan dilakukan pihak kepolisian setelah masa persalinan. Sementara salah satu guru SLB Saronggi yang diyakini bisa memberikan petunjuk tersebut, belum bisa dikonfirmasi. (fer/**)