Sampang (maduraexpose.com) – Proyek Plengsengan di bantaran sungai Kali Kemoning tepatnya di Jalan Rajawali, tepatnya selatan jembatan Jrengon Kelurahan Karang Dalam Kecamatan Sampang Jawa Timur, kini mulai rusak, akibat debet air sungai kemuning naik pada musim hujan tahun 2015.
Proyek tersebut di kerjakan sekitar bulan November dan selesai bulan Desember 2014. Anggaran proyek tersebut 200 juta rupiah dan sebagai perencana adalah dinas Pengairan Kabupaten Sampang, sebagai pelaksana di limpahkan ke BPBD Sampang. Sedangkan proyek plengsengan tersebut di kerjakan oleh CV Sinar Harapan.
Saat maduraexpose konfirmasi kepada Kepala BPBD Sampang, Wisnu Hartono, sebelum terjerat hukum beberapa bulan lalu (8/11/14) di ruang kerjanya mengatakan sudah di kasih teguran kepada CV nya, masalah material yaitu batu yang tidak standart dan masalah pengawasannya adalah dinas Pengairan, BPBD cuma pelaksana saja, ungkap Wisnu sebelum di berhentikan sementara.
Sementara Kepala dinas PU Pengairan Toni Moerdiwanto menjelaskan, proyek plengsengan merupakan program Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
“Sedangkan tebing penangkis air di Sungai Kemuning kewenangan pemerintah provinsi”, terangnya.
Saat maduraexpose di lokasi proyek tersebut, keadaan proyek sudah tidak sebagus waktu di kerjakan mulai dari ujung timur ke barat ketinggian batu sama atau rata, tetapi sekarang sudah miring dan bergelombang dan bisa mengancam tanah warga di sekitarnya terkikis.
Menurut warga di sekitar proyek, Sumarto mengatakan, proyek ini harus segera di perbaiki supaya tidak merembet ke yang lainnya.
“cuma ada banjir kecil, proyek plengsengan ini sudah tidak bisa menahan air, gimana pengerjaannya dan pengawasannya,” ujar sumarto dengan nada kesal.
Sementara Plt Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sampang, R Soeharjanto (asisten 1) belum bisa di mintai keterangan.
(Ms/fer).