Maduraexpose.com— Usai bersih-bersih PKL di sejumlah titik, Chainur Rasyid yang semula menjabat Kepala Dinas Koperasi, UKM, dan Perindag Kabupaten Sumenep telah menjalani tugas barunya yang diberikan Bupati Achmad Fauzi sebagai Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Sumenep menggantikan Arif Firmanto yang digeser ke Bappeda.
Diluar dugaan, Chainur Rasyid yang baru menjalani jabatan barunya sebagai Kepala DKPP dihadapkan dengan ancaman gagal panen petani di Sumenep setelah munculnya cuaca ekstrem beruapa curah hujan dan angin yang sangat ekstrem. Ada sekitar enam hektar lahan pertanian di sejumlah tempat yang terancam gagal panen di Kabupaten Suemenep.
Potensi gagal panen disebabkan genangan air hujan yang tingginya rata-sata mendekati satu meter dari permukaan tanah. Itu diakui sejumlah petani yang dikonfirmasi langsung oleh wartawan.
Fenomena ancaman gagal panen dikalangan petani itu tercium juga oleh DKPP Sumenep.
Chainur Rasyid Kepala Dinas DKPP Sumenep kepada wartawan mengaku sudah melakukan pendataan dan pantauan langsung ke sejumlah lokasi persawahan petani yang terdampak banjir.
Menurutnya, para petani yang terdampak banjir dan cuaca ekstrem merupakan warga yang telah tergabung dalam kelompok tani di Desa Nambakor dan Patean Sumenep. Lokasi persawahan itu, lanjut Chainur Rasyid, merupakan lada pertanian yang kerap menjadi langganan banjir setiap musim penghujan.
“Karena menjadi sebuah apa ya, karena setiap musim hujan terjadi genangan banjir sehingga ikut asuransi tani,” kata Chainur Rasyid Kepala DKPP Sumenep dalam keterangannya yang diterima awak media di Sumenep. [mus/fer]