Scroll untuk baca artikel
EXPOSE MALAM

Tari Perut, Menggoda Dari Zaman Sebelum Masehi

Avatar photo
183
×

Tari Perut, Menggoda Dari Zaman Sebelum Masehi

Sebarkan artikel ini
Ist/Net

MADURAEXPOSE.COM–Tari perut (belly dance), tarian khas Timur Tengah ini terkenal dengan image-nya yang seksi karena penarinya wanita dan ditarikan dengan lembut. Gerakannya kebanyakan dari pinggul dan bahu. Kostumnya yang minim tentu saja memperlihatkan bagian perut.

Orang awam sering mengidentikkan tari perut dengan penonton laki-laki. Tetapi tari perut sesungguhnya tarian yang tidak dimaksudkan untuk menghibur kaum Adam.

Tari ini sebenarnya merupakan tarian rakyat dari Timur Tengah yang diperkirakan telah ada sejak tahun 1400 SM. Didaulat sebagai salah satu tarian tertua di dunia, tarian ini berkembang dalam masyarakat di tepian sungai Tigris-Eufrat.

Biasanya tarian ini dihelat pada perayaan-perayaan pesta, seperti pernikahan dan kelahiran bayi, atau menyatakan kebahagiaan lainnya. Penarinya pun tidak terbatas pada usia, bentuk dan ukuran tubuh.

Tari perut ini menyambangi Jakarta di Resital ke-6 Bellydance di Musro, Hotel Borobudur, Sabtu, (3/12). Dalam acara ini, disediakan panggung cukup besar di depan ruangan, cukup untuk berdiri tiga puluh orang dewasa. Kursi-kursi disusun berderet seperti pada sebuah teater.

Tak lama, musik Arab mengalun memenuhi ruangan. Penoton yang hadir tidak hanya laki-laki, ada wanita, juga anak-anak. Dengan kostum warna-warni, naiklah lima penari perut ke atas panggung. Tarian mereka merupakan tarian pembuka dan dari 18 tarian yang ditampilkan.

Ada sekitar 30-an penari dari berbagai negara yang tampil. Mereka tergabung dalam sekolah tari Bellydance Jakarta dan Bollygrooves Jakarta. “Tarian ini adalah seni, indah. Sensual tidak masalah. Yang masalah adalah seksual”.

Sensual karena dengan keindahan dan lekuk tubuh tubuh wanita membuat tarian itu mempesona. Sedangkan kesan seksual hadir ketika tarian itu agresif, murahan, dan vulgar seperti striptis,” ujar Christine Yaven, kordinator acara yang juga founder Bellydance Jakarta.

Belly dance sendiri banyak jenisnya, ada Raqs Sharqi, Shaabi, Baladi. Musik pengiringnya pun beragam genre, walaupun tentu musik Arab, ada musik klasik hingga pop.

Instrumennya juga beragam, ada Oud (sejenis gitar), Qanun (sejenis harpa), Nay (sejenis suling), Riq (alat musik perkusi).
Ada aturan dalam belly dance. Ritme tertentu, instrumen tertentu, harus ditarikan dengan gerakan tertentu,” kata Christine.

Gerakan tari pun beragam, salah satunya shimmy, yaitu gerakan menggetarkan seluruh tubuh. “Terlihat mudah padahal belajarnya susah. Saya sudah belajar selama enam tahun,” ujar Lynda, salah satu penari belly dance.

Gerakan tari jelas berbeda dengan modern dance, ada gerak tradisi di sana. Christine berharap, masyarakat dan media mengerti apa itu belly dance. “Kami respek terhadap musik dan budayanya. Dan kami tetap pada mahzab tarian itu, tidak seperti tari perut yang dibayar untuk menghibur kaum adam,” tambah Lynda.

Terlepas dari image seksinya, tari perut memang menyenangkan untuk dinikmati dan ditarikan oleh siapa pun.

(Kartika Pandu/nationalgeographic.co.id)