Pamekasan, MaduraExpose.com-Bencana kekeringan yang melanda wilayah Pamekasan bagian utara sepanjang kemarau tahun ini, disikapi serius sejumlah kalangan, termasuk dari kelompok mahasiswa.
Suplai air bersih yang dilakukan pihak BPBD setempat, dirasakan warga belum menuntaskan kesengsaraan mereka dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, baik untuk diminum, mandi dan keperluan lainnya seperti memasak dan terutama kepentingan ibadah dan lainnya.
Terbatasnya suplai air bersih di kawasan utara Pamekasan itu karena dari pihak BPBD beralibi kekurangan armada mobil tangki dan tenaga supir untuk menanggulangi masalah tersebut, yang ujung-ujungnya terkendala persoalan dana yang diakuinya sangat terbatas.
Itu terjadi, karena suntikan dana dari pusat belum juga turun,meski pihaknya sudah mengirimkan surat pengajuan jauh hari sebelumnya. Namun hingga saat ini belum juga mendapat tanggapan.
Berangkat dari keprihatinan mendalam terhadap masyarakat Pantura Pamekasan, sejumlah aktivis mahasiswa terpaksa turun jalan menggelar aksi unjuk rasa mendesak BPDB setempat segera menambah suplai air bersih guna memenuhi kebutuhan warga yang saat ini kian terjepit.
Pantauan MaduraExpose.com di Pamekasan, aksi mahasiswa berjalan alot setelah munculnya aksi saling dorong dan saling lempar jerigen dengan pihak kepolisian yang mengamankan aksi unjuk rasa, Senin (3/11).
Sebelum menggelar orasi di kantor BPBD Jalan Jokotole 134 Pamekasan, para demonstran terlebih dulu menggelar aksinya di areal Monumen Arek Lancor. Dalama orasinya, mahasiswa mendesak BPBD agar memaksimalkan pengiriman air bersih ke seluruh warga Pantura yang terus dilanda kekeringan.
“Atas nama masyarakat Pamekasan bagian utara, kami meminta pihak BPBD terus mensuplai air bersih. Kami juga ingatkan, agar dalam kasus ini tak ada pihak manapun yang melakukan pungli”, ujar Mahasiswa dalam orasinya.
(Jak/Fer)