Sumenep (MaduraExpose.com)- Mantan ketua Komisi C DPRD Sumenep priode 2009-2014 sekaligus anggota DPRD Sumenep priode 2014-2019 meminta seluruh para kiyai dan simpatisan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang mendukung dirinya sebagai Ketua DPRD Sumenep supaya bersabar dan menahan diri dari tindakan yang bisa merugikan nama baik partai.
“Kami minta semua pendukung saya di internal PKB supaya sama-sama menahan emosi kendati bukan saya yang terpilih sebagai Ketua DPRD Sumenep”, ujar Hamid Ali Munir melalui saluran telponnya kepada MaduraExpose.com, Senin (6/10/2014).
Pihaknya mengakui, sebelum Muktamar PKB di Surabaya, beberapa waktu lalu, SK DPP PKB jatuh ke Hamid AM. Meski tak mengaku kecewa, namun ‘pemindahan’ SK ke kader lainnya membuatnya seperti didholimi.
“Biarlah publik yang menilai. Masyarakat Sumenep sudah cerdas semua. Saya tidak harus mengatakan kecewa. Anda bisa memahami, semua sudah memahami kalau SK ketua DPRD itu (pada awalnya) diberikan ke saya”, tandasnya.
Sementara KH.Taufiqurrahman, FM sesepuh PKB asal Jambu, Lenteng kepada MaduraExpose.com cenderung lebih memilih Abrori Mannan dan Hamid Ali Munir sebagai ketua DPRD Sumenep.
Menurut Antum siapa kader PKB yang lebih layak menjadi ketua DPRD Sumenep diantara Abrori Mannan, Hamid Ali Munir, Dulsiam dan Hilman Dali Kusuma?
“Kalau dari pengalaman Hamid Ali Munir, diukur dari kemampuan dan kecerdasanAbrori Mannan”, terang Kiyai Taufiqurrahman, politisi PKB senior yang juga mantan anggota dewan ini kepada MaduraExpose.com, Senin (6/10/2014).