#Demo aktivis Pamekasan mengutuk kekerasan terhadap aksi Barisan Mahasiswa Merdeka (BBM). Demonstran menuntut Kapolres Soegeng Muntaha bertanggung jawab atau mundur dari jabatannya. (Foto:MaduraExpose.com)
Pamekasan, MaduraExpose.com- Koalisi Pamekasan Untuk Rakyat (Kapur) mendatangi Mapolres Pamekasan. Mereka menuntut pertanggung jawaban atas Tindak kekerasan terhadap Aktivis BMM oleh aparat kepolisian beberapa waktu lalu.
Makruf Malaka yang menjadi Korlap mengatakan Tindak kekerasan kepada Para Demonstran tanggal 26 Februari itu tidak sesuai dengan SOP.
“Kejadian tanggal 26 Februari lalu bukanlah keanarkisan dari para Demonstran. Dan, tidak ada pengrusakan terhadap barang milik negara, kecuali hanya Gertakan dari para Demontran.” Ujarnya.
“Kapolres harus bertanggung jawab, karena sudah melakukan kekeran dan menginjak-injak serta menerjang Kendaraan Demonstran.” imbuhnya
“Apabila Kapolres Pamekasan tidak bisa bertanggung jawab dan mendidik Anak buahnya, sebaiknya Mundur sekarang Juga. Kami tidak butuh Kapolres macam begini.” Kecam Aktivis GMNI ini.
Sementara menanggapi hal itu, Soegeng Muntaha selaku Kapolres Pamekasan mengatakan kepada Para Demonstran untuk kembali membaca SOP.
“Menyuarakan pendapat itu ada Etikanya. Yang kemarin itu sudah melanggar aturan.” ujarnya
“Kami Sudah punya bukti-buktinya. Dan, apabila anak buah kami melanggar, kami siap bertanggung jawab. Maaf, sudah waktunya shalat dhuhur, saya tidak bisa lama-lama.” tutup Soegeng.
Sementara, Para Demonstran merasa kecewa terhadap tanggapan Kapolres Pamekasan. Mereka mengancam akan melaporkan Ke Kapolda Jawa Timur, serta ke Komnas HAM terkait kekerasan tersebut.
(Add/Fer)