MaduraExpose.com- Lembaga Survei Proximity memaparkan bahwa masyarakat Sumenep-Madura membutuhkan figur baru sebagai bupati yang memimpin daerah tersebut untuk periode 2015-2020.
“Figur baru lebih diharapkan dibandingkan petahana karena masyarakat lebih menginginkan perubahan di Sumenep,” ujar Direktur Utama Proximity Whima Edy Nugroho kepada wartawan di Surabaya, Selasa.
Menurut dia, berdasarkan survei yang dilakukan terhadap masyarakat setempat, figur yang merakyat, bersih dan dermawan menjadi pilihan utama.
Ia menyampaikan, dalam survei Proximity yang digelar pada pekan terakhir November hingga pekan pertama Desember 2014, nama legislator DPR RI Said Abdullah menempati urutan pertama di atas mantan kepala Bappeda Jatim Zainal Abidin.
Sedangkan, nama bupati petahana Busyro Karim bertengger di urutan ketiga bersama sejumlah tokoh lokal lainnya, seperti HM Sahnan, Dewi Khalifah, Ilyasi Siradj dan Wakil Bupati Sumenep Sungkono.
“Dari hasil elektabilitas tersebut, dua nama teratas memiliki kekuatan karena figur baru dan masyarakat memang menginginkan perubahan,” katanya.
Ia merinci, hasil elektabilitas para calon bupati Sumenep yakni Said Abdullah (sebesar 22,5 persen), Zainal Abidin (15,8 persen), Busyro Karim (11,8 persen), HM Sahnan (8,7 persen), Dewi Khalifah (tujuh persen).
Berikutnya, Ilyasi Siradj (5,8 persen), Sungkono (5,2 persen), Unais Ali Hisyam (2,3 persen), Azasi Hasan (1,7 persen) dan belum menentukan pilihan 19,2 persen.
Survei menggunakan jumlah sampel 1.000 responden dari 27 kecamatan dengan tingkat kesalahan 3,1 persen dengan “confident interval” 95 persen.
Sementara itu, dikonfirmasi terpisah, Zainal Abidin mengaku terkejut dengan hasil elektabilitasnya dan masih menyatakan ragu-ragu mencalonkan diri maju di Pilkada Sumenep yang rencananya digelar Desember 2015.
“Saya didorong teman-teman untuk maju dan sekarang masih survei popularitas dan elektabilitas. Saya juga harus berpikir realistis. Tapi, Alhamdulillah kalau ada survei menyebut nama saya lebih unggul dari bupati petahana,” ucapnya.
Dia mengaku, saat ini sudah menyosialisasikan dirinya dan bersilaturrahim dengan ulama dan masyarakat di 24 kecamatan, atau masih tersisa 3 kecamatan lainnya, yakni Kecamatan Kepulauan Sapeken, Masalembu dan Kangean.
(*/ant)