Surabaya (Madura Expose)-
Otoriterisme dan Totalliterism yang pernah diperingatkan keras oleh George Orwell 1984 ini, tampaknya melanda Tv 9 dan Jtv dengan “menyekal” al Hafids Guru Besar KH.Ahmad Zahro untuk tidak lagi ceramah melalui dua televisi swasta nasional itu, mengapa?
Dugaan larangan keras oleh tv pemilik kaum neo kapitalism ini dimungkinkan serupa yang dialami oleh Mama Nyai Dedeh di teve Indosiar.
Hanya saja Mama Dedeh ini “sempat diancam” oleh pemilik program untuk tidak lagi membenarkan Islam al Amin dan “mendiskreditkan Islam Nusantara” itu?
“Mama Dedeh menuruti, asal kontrak tayangnya di Indosiar itu tidak dibatalkan atau di-blacklist,” ungkap Gus Nur di medsosnya yang viral ini.
Memang Mama Dedeh suatu hari di Indosiar itu sempat meluruskan “Islam Nusantara” dengan menjelaskan konkrit nilai-nilai Islam al Amin secara Qurani dan al Hadist.
Sedang Prof. Zahro yang aktif memimpin persatuan pengurus Masjid Seluruh Indonesia ini, mengaku dirinya biasa ceramah dan dakwah disertai analisa cemerlang yang berpola feqih modern itu menarik plus mencerdaskan di Masjid al Akbar Surabaya yang ditayang oleh Tv 9 ini, tiba-tiba tidak hadir dan tanpa “babibu” terhadap takmir maupun sang Penceramah Mulya yang mencerahkan wawasan umat manusia ini.
“Saya tidak tahu alasannya apa? Karena pihak Tv 9 tanpa ada prakata maupun pemberitahuan yang wajar dan lajimnya manusia Indonesia yang berbudi pekerti pada umumnya,” papar Guru Besar UIN Surabaya dan Rektor Undar Jombang itu, saat ditanya wartawan melalui telpon genggamnya, belum lama ini.
Memang Ahmad Zahro penghafal al Quran itu juga mengisi aktif dunia kerokhanian nan Islami di masjid al Qadar Sidoarjo yang ditayangkan pihak JTV tapi dalam 2 bulan lebih ini terasa senyap sehingga banyak pemirsa bertanya-tanya sekaligus mengkhawatirkan dapat musibah serupa Mama Dedeh itu?
“Kalau benar dicekal, dan kami pun berbuat sama seperti dengan pihak Tv 9 dan JTV dengan tidak menonton lagi semua program televisi tersebut, apa boleh juga?”,lontar seorang Ibu yang mengaku bernama Siti ini berdomisili di Surabaya.
Menurut, Ahmad Zahro, dirinya pernah berpidato tentang sesuatu dan viral, termasuk tentang sikapi “Pilpres 2019 dengan Cantik”.
“Lha karena itu mungkin, lalu pihak Tv 9 tanpa pamit dan langsung tidak tayang lagi. Kalau pihak Jtv masih pamit dan good by,” pungkasnya meski tetap ceramah di 2 masjid tersebut.
Sementara pihak Tv9 dikonfirmasi di Kantornya jalan Raya Darmo Surabaya, ditemui oleh M. Huda Redaksi Tv9 ini menjelaskan bahwa soal penayangan sebuah acara ditentukan oleh pihak Programer Bapak Kiswanto. “Beliau itulah yang memutuskan boleh atau tidak atawa dilanjut maupun tidak. Sedang kami tak berwenang sama sekali dan tidak tahu implikasinya atas tidak tayangnya Prof. Dr. Ahmad Zahro itu”, ujar Huda asal Pasuruan yang sudah 3 tahun dinas di TV9, sembari memberi nomor HP-nya Kiswanto yang dihubungi selalu dimatikan dan tidak jawab ketika ditanya via sms, why KH. Ahmad Zahro yang juga tokoh NU itu kok “dicekal oleh Tv 9”? Kiswanto Diam.
Sedang pihak JTV, tampak mulai tayang lagi Pengajian Rutin bertema Islam itu Mudah pada minggu kemarin, meski Prof. Zahro dan pihak JTV belum terkoneksi saat dihubungi secara terpisah untuk penayangannya kembali on the air itu.
(mashur/ME.@@)