Dalam orasinya Koordinator lapangan, Moh Salim adalah ketua Kaukus Muda Indonesia DPD Jatim meneriakkan dengan lantang di depan kantor Gubernur Jatim, aksi ini merupakan puncak kekecewaan petani garam Madura, terkait kebijakan pemerintah tentang impor garam.
“Kami KMI menuntut 1. Stop impor garam, 2. Bubarkan PT Garam . 3.lakukan revisi permen kelautan yang tidak memihak petani garam”, teriak pengunjuk rasa dengan suara lantang.
Salim meminta, Gubernur dan DPRD Jatim segera lakukan sidak ke Tanjung Perak untuk memblokir kapal milik PT Susanti yang mau membongkar garam impor ke Jawa Timur.
“Seharusnya Pemerintah harus memberantas mafia garam”, teriak Salim di hadapan Asisten dua Pemprov Jatim.
Saat para pendemo di temui asisten pemprov Heru Purnomo didampingi Kepala Dinas Kelauatan dan Perikanan dan wakil ketua Komisi B DPRD Jatim, Ka’bil Mubarok, menyatakan sepakat dengan yang di maksud oleh para pendemo dan besok akan melakukan sidak ke Tanjung Perak dengan di saksikan perrwakilan pengunjuk rasa.
“Sidak akan dilakukan untuk memastikan garam yang ada di kapal itu. apakah garam industri apa garam konsumsi? Dan kalu ketika ternyata garam konsumsi maka pemprov dengan tegas akan menyegel kapal tersebut dan akan menindak dengan tegas kepada PT tersebut”, jelas Heru didepan ratusan demonstran.
(ms/fer)