Pamekasan, MaduraExpose.com- Aksi unjuk rasa yang digelar Barisan Mahasiswa Merdeka (BBM) yanag ditengarai membawa bahan bakar minyak jenis premium disikapi serius Kapolres Sumenep, AKBP Sugeng Muntaha.
#Wawancara Eksklusif KAPOLRES Pamekasan AKBP Sugeng Muntaha (Ist foto: Stikornews.co.id)
Perwira berkumis ini menambahkan, sebelum terjadi bentrok antara aparat dengan para demonstran, pihaknya sudah memberikan toleransi berupa pemberian ijin dan pola pengamanan. Pihaknya juga sudah memberikan batas atau jarak tertentu bagi para pendemo agar tidak melebihi jarak 500 meter dari Kantor Pemkab yang menjadi sasaran demo.
Dilansir sejumlah media, Kapolres sangat menyayangkan adanya pendemo yang membawa bensin. pihaknya tidak melarang siapapun yang hendak melakukan aksi demonstrasi karena hal tersebut diatur dalam undang-undang.
“Demo sih demo tapi jangan labrak aturan”, ujarnya kepada awak media.
Kisruh aktivis BBM dan aparat kepolisian ini juga mendapat perhatian dari pengiat LSM Senior dari LP2M Pamekasan. Menurutnya, pengamanan terhadap aktivis yang membawa bensin, aparat tidak bisa disalahkan secara sepihak, terkecuali petugas melakukan aksi pemukulan atau penganiayaan terhadap mahasiswa.
“saya benarkan, karena sudah membawa bahan bakar yang mudah terbakar. Kalau soal telur busuk hal yg biasa. Yang penting aparat tidak sampai melakukan pemukulan dan penganiayaan.Penanganan demo sudah diatur Code of conductnya”, ujar Heru Budi Prayitno, Fungsionaris dari LSM LP2M Pamekasan, Madura, Jawa Timur.
(fer)