Sumenep, MaduraExpose.com- Rumor tentang adanya kongkalikong pengadaan barang di tubuh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispenduk Capil) Kabupaten Sumenep kian menggurita.
Berbagai dugaan kasus penyimpangan di Kantor Disduk Capil Sumenep ini pernah diungkap sejumlah LSM yang menggelar aksi unjuk rasa menuntut Kadis Pendukcapil supaya dicopot dari jabatannya. Beberapa indikasi yang mencuat antara lain, dugaan pembelanjaan ATK secara fiktif, pemalsuan tanda tangan dan sejumlah indikasi penyimpangan lainnya seperti pembelanjaan AKI, perubahan setiap bulannya, mulai dari beberapa unit mobil dinas hingga pembelanjaan BBM mobil.
“Termasuk juga indikasi penyimpangan pembelanjaan BBM Genset, semuanya diduga kuta bersifat fiktif. Jika hal ini diakomulasikan , berapa banyak anggaran yang digelapkan setiap bulannya di Kantor Dispenduk Capil Sumenep”, terang Edy Junaedy,saat menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Dispenduk Capil Sumenep pada pertengahan Agustus 2014 silam.
Sementara Zaini, Kepala Dispenduk Capil beberapa kali dihubungi di kantornya sangat kesulitan untuk ditemui.
Beruntung MaduraExpose.com ini berhasil melakukan konfirmasi Kasubag umum dan kepegawaian Subiyakto, SH. MH mengatakan dirinya tidak bisa berkomentar banyak tentang banyaknya dugaan penyimpangan yang disampaikan beberapa aktivisi LSM.
Sementara ditanya adanya pengalihan pemegang/penyimpan barang yang semula dipegang dirinya dan kemudian dialihkan kepada rekan kerjanya, dirinya tidak membantah.
“Selama ini saya tidak pernah diberi wewenang apapun dalam masalah pengadaan barang di kantor saya. Malah yang menghendel rekan kerja saya. Setahu saya, hanya saya yang mengantongi SK Bupati sebagai pemegang /Penyimpang barang SKPD”, terangnya saat berbincang dengan MaduraExpose.com Rabu.
Persoalan ini mendapat tanggapan serius dari Hadi Sutarto, Sekda Kab Sumenep. Totok panggilan akrabnya, mengaku siap untuk mengkonfrontir adanya ketidak beresan di internal Kantor Disdukcapil Sumenep.
(Fer/Mex)