Melalui Sosial Media (SosMed) facebook, sejumlah kalangan mengkritisi keberadaan aparat kepolisian dari satuan setingkat kompi (SSK) personel Brimob Polda Jawa Timur dan satu pleton Dalmas Polres Sumenep di desa mereka.
Aparat kepolisian itu dikirim untuk siaga dan melakukan penangkapan terhadap para gembong perusuh yang memporak poranda Rumah Dinas Kapolsek dan Markas Polsek Kangean, Pulau Arjasa, Kabupaten Sumenep, Madura.
Seorang pengguna Sosmed dengan akun @Rasa Sukahati menuliskan status agak panjang lengkap dengan gambar sejumlah aparat tengah asyik makan bersama. (Foto:facebook/Rasa Sukahati)
Berikut statusnya di sosmed facebook@Rasa Sukahati:
“Apa gak membuang2 duit Rakyat para brimob itu.? Makan per orang 1 hari: 105rb,
Bayangkan 200 orang sekali naik kapal ongkosnya 40jt, per orang 200rb, sekali Jalan.
Ongkos pp : 80jt,
105rb x 200= 21jt, per hari.
X 1 bulan = 630jt. Lain UANG Rokok, yang di tangkap baru dapat 6 orang itupun belum tentu pelaku aslinya.
Jadi kalau sampai satu bulan
Ongkos pp – Rp 80jt,
Makan minum Rp 630jt,
UANG Rokok Rp……..
Total jumlah Rp 710jt,
Sementara kerusakan sudah
Di perbaiki sama seluruh kades2 dan camat…
Status itu kemudian memancing pro kontra dikalangan pengguna sosmed lainnya.
“bukan urusan mu”, tulis @Aries .
Percakapan makin menghangat ketika Aries dan Hamza terlibat dalam debat panjang.
@Hamhamza Hamza Itulah,di setiap organisasi sebesar polisi punyak anggaran dan uang kas, walau itu semuanya datangnya dari rakyat,yg.pada akhirnya rakyatlah yg.jadi korban bosnya tinggal klaem berapa biaya yg.di gunakan untuk pergi ke kangean.
@Ash Natta Haha. Makanya jgn jadi provokator siapa yg bego klo gini. Si polisi cuma menjalankan tugas negara.
Lagian provokatornya lagi sembunyi n sedang .menertawai dunia.
@Ash Natta Biarpun spontan pasti ada satu atau dua orang yang mengajak jadi dalangnya. Apalagi spontan dengan ratusan massa.
@Hamhamza Hamza:As@itu analisa atau perkiraan?
Ash Natta Karna saya tidak melihat secara lagsung.kejadian.kemaren ..itu analisa saya nom hamza. kArena saya sering melakukan aksi aksi serupa tp tidak diringi dengan sifat sifat anarkis n merusak properti negara. Karna Murni berdemo untuk kepentingan rakyat.
@Hamhamza Hamza: Spontan,,,, mesti ada ungkapan atau selintengan”serang atau serbu”jarena kita tau bahwa sebelumnya tidak afa rencana,dlm hal demo saya juga ada pengalaman sedikit,makanya dalam hal ini saya menilai spontan.
@Ash Natta: Haha bener banget nom . Yg pertama Kali bilang serbu ataw serang itu yg harus bertanggung jawab.
@Hamhamza Hamza :Orang banyak,bukan dua tiga,dan seharusnya pula, kita menilai hal ini harus menghitung kronologi peristiwanya dan kejadiannya.maaf ya !!!!!! he,,,,,he,,,,,,he,,,,,
Untuk memastikan apakah pasukan Brimob Polda Jatim dan Dalmas Polres Sumenep masih siaga di Kepulauan Arjasa. MaduraExpose.com melakukan konfirmasi via SMS, namun hingga berita ini diturunkan belum ada keterangan. (Tim)