Maduraexpose.com— Operasi pasar yang digelar Pemkab Sumenep pada Kamis (22/2) kemarin disambut antusias oleh warga ditengah melonjaknya harga beras yang kian mencekik masyarakat kecil.
Kepala Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah Kabupaten (Setdakab) Sumenep, Dadang Dedy Iskandar kepada wartawan mengatakan, titik operasi pasar sudah ditentukan sebelumnya, yakni Pasar Bangkal dan Pasar Anom, Kecamatan Kota Sumenep dan kecamatan yang minim penghasil gabah dan beras.
Menurutnya, operasi pasar itu dilakukan dua kali dalam sepekan berdasarkan ketentuan yakni beras medium dengan Stabilisasi Pasokan Harga Pasar (SPHP) dan Harga Eceran tertinggi (HET). Operasi Pasar itu akan menghabiskan beras sebanyak 5 ton.
“SPHP dengan HET Rp10.900,- perkilogram yang dikemas ukuran 5 kilogram,” kata . Kepala Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah Kabupaten (Setdakab) Sumenep, Dadang Dedy Iskandar kepada wartawan, Kamis 22 Februari 2024 kemarin.
Menurut Dadang, pelaksanaan operasi pasar direncanakan tidak hanya fokus di kecamatan daratan, melainkan akan dilaksanakan di kecamatan kepulauan.
“Ada rencana untuk menggelar operasi pasar di kecamatan kepulauan. Tapi kami masih melakukan koordinasi dengan Bulog terkait ketersediaan stok dan akomodasinya,” imbuhnya.
Pihaknya menambahkan, stok beras SPHP dari Bulog tahun ini tersedia sebanyak 100 ton. Namun jumlah itu bisa bertambah menjadi 300 ton beras medium.
Menurutnya Dadang, pada Tahun 2023 lalu capaian beras SPHP yang tersalurkan dari Bulog untuk wilayah Kabupaten Sumenep mencapai 225 ton.
Pihaknya meminta masyarakat di Kabupaten Sumenep tidak perlu khawatir ketersediaan beras, karena menurut Dadang, stok beras aman hingga lebaran Idulfitri 1445 Hijriah.
“Jelang Bulan Puasa hingga hari Raya Idulfitri stok beras aman. Ada 100 ton beras SPHP yang terus disalurkan tiap minggunya melalui operasi pasar. Jadi, masyarakat tidak perlu resah,” tutup Dadang Dedy Iskandar Kepala Bagian Perekonomian Setdakab Sumenep, Jawa Timur. [Ferry Arbania]