Scroll untuk baca artikel
Hot Expose

Megahnya Museum Polrestabes Surabaya

Avatar photo
154
×

Megahnya Museum Polrestabes Surabaya

Sebarkan artikel ini
Kapolrestabes Surabaya dengan koleksi foto zaman dulu di museum

Surabaya, Maduraexpose.com- Museum berisi koleksi sejarah Kepolisian sejak zaman Belanda – Jepang, Sabtu malam (10/10/2015) diresmikan oleh Kapolri Jenderal Badrodin Haiti hari ini Sabtu (10/10). Lokasi museum berada di dalam bangunan utama Mapolrestabes Surabaya.

Kapolrestabes Surabaya Kombes Yan Fitri Halimansya mengatakan, diantara koleksi museum pada zaman Belanda dan Jepang diantaranya peralatan identifikasi, senajata laras pajang dan pendek , peralatan kantor mesin ketik, kamera, brankas, alat pembesar sidik jari, seragam polisi, meriam dan sepeda pancal.

Selain koleksi itu, museum juga dilengkapi dengan baju seragam mantan Kapolri Jenderal Suroyo Bimantoro dan mantan Kapolri Jenderal Sutarman. Kedua mantan Kapolri ini pernah dinas di Polrestabes Surabaya.

Dulu, nama Polrestabes Surabaya bernama Hoofdbureau berubah menjadi Komtabes lanjut bernama Polwiltates dan hingga sekarang Polrestabes Surabaya.Peresmian yang akan disemarakan dengan hiburan campursari khas Surabaya ini, juga akan dihadiri oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemkot Surabaya.

Di sisi lain, museum Polrestabes Surabaya menambah pelayanan polisi kepada masyarakat. Tugas utama Kepolisian menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, namun pelayanan itu diikuti pula dengan pelayanan terkait pengetahuan sejarah Kepolisian.
Hal ini bisa diwujudkan dengan memberikan kesempatan masyarakat melihat benda sejarah milik Kepolisan dari zaman ke zaman.
Menempati gedung cagar budaya sebagai kantor Kepolisian, Polrestabes Surabaya memanfaatkannya untuk Museum Sejarah.
Kasubag Humas Polrestabes Surabaya, AKP Lily Djafar menambahkan, ide mejadikan museum datang dari Kapolrestabes Kombes Yan Fitri Halimansyah.

“Karena Pak Yan lihat, bahwa kami menempati gedung cagar budaya, kenapa gak sekalian ada museum di sini. Itu gagasan dari beliau (Yan Fitr),” kata Lily.

Sedang koleksi koleksi barang yang dipajang dalam galeri di museum itu merupakan barang bersejarah sekaligus saksi mati perjuangan kepolisian menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
Barang sejarah terdiri dari senjata, baju dinas, alat komunikasi, kamera, mesin ketik, serta benda-benda lainnya didapat dari polsek-polsek jajaran Polrestabes Surabaya.

Sedangkan untuk mengumpulkan koleksi koleksi di museum dibutuhkan waktu yang lama, apalagi koleksi benda bersejarah selalu dirawat pihak kepolisian. “Memang tidak semua koleksi kami pajang, kami pilih dulu mana yang memang bersejarah. Terutama pada benda-benda zaman dahulu, kaya lonceng yang dari tahun 1848, itu kan sebelum ada negara ini,” lanjut Lily.

Dalam pengelolaan dan perawatan serta pemasyaran sebagai obyek wisata sejarah,pihak Polrestabes akan kerjasama dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Surabaya agar museum ini bisa merupakan rute wisatawan setelah mengunjungi Museum Siola yang ada di tengah kota.

(eru/ifj/red)