Scroll untuk baca artikel
Hot Expose

Mata Madura Versus Mata Duitan

Avatar photo
941
×

Mata Madura Versus Mata Duitan

Sebarkan artikel ini

Oleh: Ferry Arbania

Sore yang memulai percakapan sejumlah wartawan dirumah politisi PKB yang tak lain H.Herman Dali Kusuma mantan Ketua DPRD Sumenep.

Banyak percakapan yang terlontar dengan diselingi Senda taa penuh keakraban. Banyak pembahasan , meski tak senserius diruang Paripurna DPRD, mulai dari karir politik Bupati Sumenep hingga persaingan ketat para Caleg di di Dapil 1 Sumenep.

Beberapa menit kemudian, seroang perempuan cantik berjilbab menyodorkan kopi hangat untuk ditungkan ke cangkir classik yang artistik.Maklum, H. Herman orangnya seniman yang “tersesat” didunia politik.

Hambali Rasidi Bersama MH Said Abdullah
Tiba-tiba rekan saya Hambali Rasidi teringat sosok MH Said Abdullah yang hari ini dilabeli punya “segepok uang” dalam artikel terbarunya di situs Mata Madura.Semoga Mas Hambali tidak berubah jadi “Mata Duitan”.

Sekitar pukul 16.23 menit, Hambali pamit keluar duluan dari kediaman mantan Ketua DPRD Sumenep, politisi PKB yang dikenal sangat piawai dalam membaca denyut politik ditanah Sumekar ini.

Semula kami ingin menyusul pergi, tapi ditahan oleh Sohibul bait. Terpaksa saya numpang shalat ashar karena khawatir keburu masuk waktu Maghrib. Maklum, kalau sudah ngomongin politik, kadang pada lupa waktu.

Sepulang dari kediaman H. Herman, saya numpang mobil mas Samsul, wartawan Ketua PWI Sumenep karena mobil saya diparkir dekat rumah dinas Wabup Sumenep, Dewi Khalifah alias Nyai Eva.

Hari ini, nyaris tak ada liputan yang menarik kecuali soal voice note yang “menyerang” Marwah sejumlah Kiai Sumenep, buntut dari dukungan Capres 2024.

Kemudian berita tentang dana sosialisasi yang mengarah ke Satpol PP dan “Segepok Uang” MH Said Abdullah. Semoga saja Mas Hambali tetap MATA MADURA, bukan “Mata Duitan”. (*)