Sampang (maduraekpose.com) –
Banyaknya pemberitaan di media cetak dan media online tentang proyek-proyek yang menyimpang dari Rancangan Anggaran Belanja (RAB) di Kabupaten Sampang yang di duga pengerjaannya asal-asalan.
Proyek tersebut bersumber dari dana tahun 2014, sehingga membuat pemerhati pembangunan Sampang angkat bicara, menyoroti realisasinya yang mengecewakan.
Diantara pemerhati pembangunan di Kabupaten Sampang adalah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yaitu LSM Lumbung Informasi Rakyat (LIRA)dan LSM Lingkar Rakyat Sampang (LIRAS).
Anggota LSM Lira Nur Hasan, menanggapi tentang proyek-proyek yang diduga menyimpang aturan memberikan masukan kepada Pemerintah Kabupaten Sampang, khususnya di bidang infrastruktur.
“Kurang ketatnya pengawasan Pemerintah terhadap pelaksanaan proyek , berdampak pada mudahnya Pemerintah untuk dibohongi oleh pihak rekanan”, Nur Hasan, Anggota LSM Lira yang tinggal di Kecamatan Omben, Sampang, Madura, Rabu (1/10/2014).
Sorotan lain datang dari Ketua LSM Liras yang selama ini peduli terhadap pembangunan di Kabupaten Sampang, kepada MaduraExpose.com mengungkapkan, harusnya Pemerintah Kabupaten Sampang bertidak tegas setiap kali ada pihak rekanan tidak becus melksanakan proyek.
“Kalau ada temuan yang tidak sesuai dengan RAB nggak usah di pakai lagi. Pemkab Sampang juga harus selektif memilih pelaksana proyek (CV) diutamakan yang raport kinerjanya bagus”, tandas Alan Kasian, Ketua LSM LIRAS Sampang.
Pihkanya juga member masukan Pemkab agar tidak sembarangan memilih CV dengan terlebih dahulu melihat kinerja mereka selama menjalankan proyek. (MS/Fer)