SANYA – Miss World 2015 telah resmi digelar. Ada 117 gadis cantik dari berbagai belahan dunia siap memperebutkan mahkota Miss World 2015 pada malam puncak, 19 Desember mendatang, di Sanya, China.
Bagi para kontestan, Miss World bukan sekadar ajang kompetisi. Ajang ini juga menjadi kesempatan mereka menjalin persahabatan antarkontestan. Hal itu terlihat saat para kontestan mengunjungi Pulau Pingtan kemarin. Walau “baru” mengenal satu sama lain, para kontestan Miss World terlihat sangat akrab. Mereka menikmati keindahan pulau yang berada di Provinsi Fujian tersebut.
Sebagaimana dilansir China Daily, tujuan aktivitas para wanita cantik itu agar lebih mengenal pariwisata China. Selain untuk mempromosikan Pingtan sebagai tujuan wisata internasional. Kontestan asal Indonesia, Miss Indonesia 2015 Maria Harfanti, bersama rekan-rekan tampak mengagumi berbagai kawasan wisata di Pingtan seperti Teluk Tannan, Kota Kuno Haitan serta Aoqian.
Dua hari di Pingtan, kontestan Miss World juga menyempatkan diri berinteraksi dengan masyarakat sekitar dan mencicipi kuliner khas pulau tersebut. Maria Harfanti membocorkan kegiatan sehari- harinya selama menjalani agenda Miss World. Wanita asal Yogyakarta ini berbagi kamar tidur dengan kontestan asal Jepang, Chika Nakagawa. “Saya satu kamar dengan Miss asal Jepang,” ujar Maria.
Tentu saja satu kamar dengan kontestan lain membuat Maria menjadi lebih mengenal satu sama lain. Selama mengikuti kegiatan Miss World Maria juga menyampaikan kabar bahagia. Dia berhasil menduduki peringkat sembilan untuk fast track multimedia. Baru-baru ini akun Facebook Miss World 2015 merilis kontestan 20 besar kategori Multimedia Award.
Posisi pertama berhasil diduduki Selandia Baru dengan donasi 1.897, di posisi dua ada Singapura dengan donasi 1.394. Filipina di posisi tiga dengan donasi 1.124. Indonesia, berhasil duduk di posisi sembilan dengan donasi 232. Menariknya, Indonesia berhasil lebih unggul dari Korea Selatan, Jepang, Italia, Kolombia dan Spanyol.
Dalam ajang Miss World ada beberapa kategori yang dilombakan. Salah satunya fast track multimedia yang dibagi menjadi tiga sesi. Pemberitaan di media, fokus pada sosial media, dan challenge event melalui aplikasi Alipay.com. Challenge event mengharuskan setiap kontestan mengunggah video singkat berisikan kegiatannya selama dikarantina.
Nantinya, setiap video akan dinilai melalui penerimaan donasi. Setiap donasi akan mendapatkan satu poin dan semakin banyak poin yang didapat maka peluang untuk menang pun semakin besar. Hasil donasi tersebut akan disumbangkan ke China Charities Aid Foundation for Children.
Upacara penyambutan Miss World 2015 digelar Senin (23/11) waktu setempat. Acara ini dipenuhi parade dari berbagai bangsa di Sanya. Sebanyak 117 kontestan dari berbagai negara siap berkompetisi menjadi Miss World. Selain parade, makan malam penyambutan seluruh kontestan juga berlangsung meriah disertai pertunjukan kembang api. Acara itu digelar di Hotel Beauty Crown Grand, Sanya, China.
Kesempatan itu menjadi momen bagi kontestan Miss World untuk tampil di depan publik, media internasional, dan petinggi pemerintahan Sanya untuk pertama kalinya. Acara dimulai dengan parade bangsa-bangsa di mana para perwakilan delegasi mengenakan kalung yang terbuat dari bunga anggrek yang diberikan oleh anak-anak lokal.
Itu menjadi simbol hubungan China dan dunia serta pentingnya perbedaan budaya dan harmoni. Di antarapara tamupentingadalah Wakil Wali Kota Sanya Yue Jing, Wakil Wali Kota Xu Zhen Ling, dan Wakil Wali Kota Wu Peng. “Hari ini, Senin (23/11), seluruh kontestan bisa berinteraksi satu dengan lainnya,” kata kontestan asal Nepal, Evana Manandhar, dikutip dari situs resmi Missworld.com.
Dalam makan malam penyambutan, Miss World Rolene Strauss memberikan pidato tentang pelepasan mahkota. Dia bercerita tentang kecintaannya kepada Sanya.
andika hendra m/ okezone/sindonews