MADURA EXPOSE–Kisruh pembangunan proyek Pasar Anom Baru Sumenep dinilai berimbas pada nasib para pedagang yang sejak tahun 2014 silam tidak bisa berjualan karena kiosnya terbakar.
Semrautnya pengerjaan proyek tersebut membuat Edi Junaidi, Ketua LSM Penegak Pilar Bangsa (PPB) berang dan meminta Bupati Busyro dan Wabup Fauzi segera mengevaluasi kinerja Imam Sukandi, Kabid Pendapatan DPPKA dan Direktur Bank BPRS Bhakti Sumekar. Menurut Edi, dari awal pelaksanaan proyek sarat kejanggalan mulai dari maslah investor hingga lambannya batas akhir yang telah ditentukan sebelumnya.
“Kami melihat, dua orang ini yang paling bertanggung jawab atas kisruh yang terjadi selama ini. Kami minta Bupati dan Wabup jangan korban para pedagang yang sudah tertimpa musibah kebakaran. Copot saja orang-orang yang tidak mampu membangun situasi kondusif dalam pembangunan proyek pasar Anom Baru jilid tiga ini”, terang Edi Junaidi, Ketua LSM PPB kepada Madura Expose, Sabtu 9 April 2016.
Sementara Imam Sukandi, Kabid Pendapatan DPPKA Sumenep, saat dimintai komentar terkait kisruh pengerjaan proyek Pasar Anom Baru Sumenep di kantornya baru-baru ini malah enggan berkomentar.
“Saya no commont,” jawab Imam Sukandi dengan ekspresi angkuh. [fat/fer]