Sumenep, MaduraExpose.com- Belum tuntasnya pembangunan pasar anom baru Sumenep menuai kritik tajam dari banyak kalangan, termasuk dari kalangan Mahasiswa setempat.
Bahkan, sejumlah aktivis yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia, baru-baru ini menuding adanya aliran uang tunai yang diduga masuk kekantong pejabat Pemkab, meski hal itu dibantah oleh pihak Pemkab yang disampaikan melalui Sekdakab Hadi Sutarto.
Dugaan aliran dana yang ditengarai mencapai Rp 63 miliar itu disangkakan kepada oknum pejabat yang diduga terima uang ‘kompromi’ dari pihak-pihak tertentu yang berkepentingan atau dinilai memiliki benang merah terhadap tanggung jawab mega proyek pasar anom baru Sumenep agar tidak dipersoalkan.
“(Pemberian uang tunai oleh investor ke Pemkab) itu tidak benar”, ujar Hadi Sutarto, Sekdakab mewakili Bupati Sumenep saat tatap muka dengan puluhan pengunjuk rasa, dihalama Pemkab Sumenep, Sumenep, Madura, Jawa Timur pada 8 Juni 2015 kemarin.
Ia menjelaskan, pembangunan Pasar Anom Baru yang dilakukan pihak investor tersebut akan dituntaskan pengerjaannya pada tahun ini.
Mendengar penjelasan Sekdakab ini, kalangan aktivis mahasiswa terlihat belum puas karena keterlambatan pembangunan mega proyek Pasar Anom tersebut, versi pengunjuk rasa, dinilai sebagai bentuk kegagalan Pemerintahan Abussidik (A.Busyro Karim- Soengkono Sidik) dalam memimpin Sumenep selama hampir 5 tahun.
(m2d/bbs/fer)