Sumenep, Maduraexpose.com— Abd.Rahman salah satu teman lawas saya menulis sebuah artikel berjudul “Berintegritas dan Komitmen Membangun Pendidikan di situs Kompasiana, platform blog milik Kompas yang diunggah pada 13 Desember 2023.
Rahman, demikian teman saya biasa dipanggil, menyentil tentang sosok Agus Dwi Saputra, seorang ASN biasa yang dulu sangat akrab dengan penulis di era Bupati Sumenep KH. Busyro Karim.
Dalam artikelnya, Rahman menyebut Agus Dwi Saputra adalah sosok muda berintegritas dan keseriusannya membangun pendidikan di kabupaten Sumenep tak diragukan lagi. Lelaki berparas tampan dinilai sukses memimpin Dinas Pendidikan di kabupaten Sumenep.
“Meskipun, selama karirnya tidak berkecimpung di dunia pendidikan, tapi dirinya mampu mengemban amanah dan berhasil nahkodai Dinas Pendidikan. Sektor pendidikan adalah ruh pembangunan sumber daya manusia (sdm) yang sangat menentukan masa depan bangsa,” tulis Abd Rahman dikutip dari laman Kompasiana.
Terlepas dari pandangan sahabat saya Abd Rahman, belakangan sosok Agus Dwi Saputra yang lulusan IPDN malah diterpa isu tak sedap yang diusung sekelompok aktivis Mahasiswa yang menamakan diri Dear Jatim Korda Sumenep yang digawangi oleh Mahfud Junaidi.
Agus Dwi Saputra, Kepala Dinas Pendidikan yang beberapa waktu mendapatkan penghargaan sebagai the biggest event of literasi 2023 itu diperiksa penyidik Tipidkor Satreskrim Polres Sumenep terkait aduan Mahfud Junaidi, aktivis Dear Jatim Korda Sumenep.
Kisah Agus Dwi Saputra Bertahan Dengan Gaji RP 130 Ribu Perbulan
Agus Dwi Saputra merupakan Pria kelahiran Tulungagung pada tahun 1972. Kawan dan staf-stafnya di Kantor Dinas Pendidikan Sumenep biasa memanggilnya “Bapak Agus”.
Agus dikenal sangat piawai dalam membangun komunikasi, hingga tidak jarang kerap dipercaya mewakili Bupati Sumenep Achmad Fauzi dalam momen tertentu.
Dari sejumlah informasi yang dihimpun menyebutkan, Agus Dwi Saputra pernah tiga kali mengajukan pindah tugas ke luar madura pada era Bupati KH.Ramdhan Siraj, namun tak dijinkan.
Dua kali mengajukan pindah ke Tulungagung dan satu kali mengajukan pindah tugas ke Malang Jawa Timur. Namun Bupati Kiai Ramdhan tetap mempertahankan dirinya mengabdi di Kabuapten Sumenep.
Sebuah sumber menyebutkan, jika Agus Dwi Saputra telah (kurang lebih) 29 tahun bertugas di Kabupaten Sumenep. Terhitung sejak Oktober 1994-2023.
Berbagai posisi jabatan telah dijalani dengan gigih hingga saat ini, bolak-balik pindah tugas daratan dan kepualauan Sumenep juga sudah dilalui, hingga nasib mujur mengantarkan dirinya menjadi Kepala Dinas Pendidikan di era Pemerintahan Bupati Achmad Fauzi – Dewi Khalifah Safraji.
Agus Dwi Saputra yang tampak sangat awet muda ini mengawali tugas di Kabupaten Sumenep menjadi staf Kabag Pemdes Pemkab Sumenep semasa Almarhum Mujidin selama dua tahun. Setelah itu “naik kelas” menjadi staf Bupati Sumenep R Soegondoe selama dua tahun.
Pada awal reformasi sekitar tahun 1998, Agus Dwi Saputra ‘diutus’ ke Pulau Arjasa, Kangean Sumenep untuk mengemban tugas perdananya menjadi Kaur Kesra di Kepulauan itu.
Setahun kemudian, tepatnya ditahun 1999 Agus Dwi Saputra dipindah ke Kecamatan Pasongsongan menjalani tugas barunya sebagai Kasubsi Sarana dan Prasarana selama kurang lebih dua tahun. Kemudian digeser lagi ke Kantor Kecamatan Lenteng, masih dengan jabatan yang sama selama 5 Tahun sejak 2001.
Setelah mengabdi 5 tahun menjadi Kasubsi Sarana dan Prasarana di Kantor Kecamatan Lenteng, Agus Dwi Saputra “naik kelas” lagi. Pada tahun 2006 dirinya dipercaya menjadi Sekcam Gili Genting selama dua tahun. Kemudian dipindah sebagai Sekretaris Kecamatan Pragaan pada tahun 2008-2010.
Setahun kemudian, Agus Dwi Saputra dari posisi Camat Pragaan ditarik kelingkungan Pemkab Sumenep pada Januari 2011 denganjabatan Kepala Kantor.
Rupanya nasib mujur terus berpihak pada dirinya, dari jabatan Sekretaris dan Kepala Kantor diangkat menjadi Camat Pasongsongan selama dua dan Camat Lenteng dua tahun lebih.
Hubungan emosional dan kerja Agus Dwi Saputra dengan orang nomor satu di Kabupaten Sumenep semakin dekat setelah dirinya diangkat mejadi Kabag Pembangunan Setkab Sumenep pada tahun 2015 – 2019.
Jadi Kepala Dinas Pendidikan Bukan Sebuah Kebetulan
Dari hasil telusur maduraexpose.com, perjalanan panjang Agus Dwi Saputra berkiprah di Kabupaten Sumenep sejak 1994-2019 dengan segala manis getirnya, menjadi penanda bahwa tak ada jabatan yang diperoleh dengan cara instan. Penuh rintangan dan kadang keputus asaan. Hanya jiwa yang sabar akan melaluinya dengan doa dan kerja tulus.
Dalam suatu kesempatan, Agus Dwi Saputra mengungkap masa pahit dirinya kepada Jurnalis, tengtang gaji dirinya sebagai PNS pada awal karir di tahun1994 yang relatif rendah,yakni sekitar Rp 130 ribu perbulan. Untuk memenuhi kebetuhan hidup pasti tidak cukup, ibarat api jauh dari panggang.
Menurut Agus Dwi Saputra, biaya makan saat itu Rp 50 ribu sebulan, sewa Kos-kosan Rp 40 ribu dan sisanya untuk beli bensin. Maka tak jarang, saat itu dirinya terpaksa harus ‘ngutang’ sana-sini demi memenuhi kebutuhan hidup.
[Karay Dhalem Temor, Sumenep. Sabtu 20 Januari 2024].