MADURA EXPOSE– Naimatus Shalehah (22), mahasiswi D3 kebidanan di Kabupaten Pamekasan, Madura, menghilang sejak sebulan lalu. Diduga kuat mahasiswi itu frustasi karena tidak bisa membayar biaya kuliah dan uang kos.
.
Mahasiswi asal Desa Blaban Kecamatan Batumarmar ini diketahui menghilang dari pantauan orangtuanya sejak 10 April 2016 dari tempat kosnya di Gladak Bazar, Kelurahan Bugih, Pamekasan.
Sebelum menghilang, mahasiswi semester akhir ini sempat meminta biaya kampus dan biaya kos senilai Rp 8 juta kepada orangtuanya. Atas permintaan itu, orangtuanya langsung memenuhi kebutuhan anaknya tersebut.
Hal ini disampaikan Kepala Desa (Kades) Blaban Sukriyanto usai melaporkan ke Markas Polisi Resor (Mapolres) Pamekasan bersama keluarga mahasiswi tersebut. Manurutnya, sebelum menghilang, Naimatus keluar dari tempat kosnya bersama rekannya Subaidah. Namun ketika tiba di perempatan Gadin, yang bersangkutan pamit untuk membeli sesuatu, tepi kenyataannya Naimatus menghilang karena ditunggu hingga lebih dari 1 jam tak kunjung balik.
“Dia menghilang sejak 10 April kemarin, hingga saat ini belum diketahui keberadaannya,” kata Sukriyanto, Selasa (23/5).
Berdasarkan keterangan dari orangtua Naimatus, Satu, Sukri menjelaskan, bahwa anaknya sering ditagih uang biaya kuliah dan kos. Sedangkan orangtuanya sudah memberikan uang itu sesuai dengan permintaan, yakni Rp 8 juta.
“Kemungkinan besar frustasi, karena uang itu tidak dibayar ke kampus dan biaya kosnya, sehingga untuk meminta lagi malu dan menghilang,” paparnya.
Sejak menghilangnya mahasiswi berusia 22 tahun ini, pihak keluarga dan aparat Desa Blaban berupaya mencari keberadaan Naimatus secara diam-diam karena kabar menghilangnya itu khawatir terbongkar di tengah-tengah masyarakat.
“Kemi sengaja dari kemarin tidak lapor ke pihak kepolisian karena kabar kehilangan ini tak ingin terdengar di masyarakat. Apalagi yang menghilang berjenis perempuan,” bebernya.
Namun akhirnya pihak keluarga tepaksa melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian, karena upaya pencarian yang dilakukan selama ini tidak membuahkan hasil maksimal termasuk meminta bantuan kepada paranormal. “Kami penuh harapan pihak kepolisian bisa membantu mencari keberadaannya, karena kami semua khawatir terjadi sesuatu yang tidak diinginkan,” harapannya.
Sementara itu, Kasubag Humas Polres Pamekasan, AKP Osa Maliki mengaku sudah menerima laporan mahasiswi yang menghilang tersebut dan laporan itu akan segera ditindaklanjuti. “Kami akan kaji dulu laporannya, setelah itu kami akan berupaya keras untuk mencari keberadaan mahasiswi tersebut,” tutur Osa Maliki. (RIDWAN/RAH)