Sumenep (MaduraExpose.com)- Hingga detik ini belum diketahui pasti penyebab jatuhnya pesawat Cessna 72P milik PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) yang menewaskan Yondi, siswa penerbangan asal Kecamatan Waru, Sidoarjo, Jum’at kelabu.
“Kami belum bias menyimpulkan penyebab jatuhnya pesawat itu”, kata Kepala Sub Komite Keselamatan Kecelakaan Penerbangan (KNKT), Kapten Masruri.
Kendati demikian, pihaknya terus melakukan investigasi guna menyelidiki penyebab jatuhnya pesawat latih yang sudah makan korban jiwa tersebut.
Sejumlah tanda di bagian tanah maupun dibagian bangkai pesawat di kumpulkan petugas KNKT. Bahkan petugas dengan seragam serba putih itu juga mengamankan sejumlah komponen pesawat seperti spedo meter pesawat diambil untuk diteliti.
Masruri juga bilang, identifikasi bangkai pesawat terus dilakukan dan pihaknya menemukan adanya petunjuk yang mengarah pada sebuah kesimpulan baru, jika jatuhnya pesawat latih di Bandara Trunojoyo Sumenep diduga tidak dilengkapi dengan dengan Flight Data Recorder (FDR) atau data rekaman penerbangan dan Cockpit Voice Recorder (CVR) atau perekam suara kokpit juga tidak ada.
“Memang tidak diwajibakn menggunakan FDR dan CVR untuk ukuran pesawat latih seperti itu. Inilah yang menghambat proses penyelidikan kami”, imbuhnya. (fay/jun/fer)